Ada-ada saja negeriku yang kucintai ini, yang salah dan buat kekacauan dibiarkan sementara yang menjaga kerukunan dan kedamaian dikritik.
Sebagai contoh tentang fatwa MUI yang melarang umat Islam memakai Atribut agama lain seperti pakaian santa atau atribut natal lainnya.
MUI melalui fatwanya juga meminta pihak lain baik yang punya perusahaan atau lainnya .
Negara kita adalah berdasarkan pancasila, berbhinneka tunggal ika, saling toleransi antar umat beragama. Jadi apa yang salah dengan fatwa MUI?
padahal MUI sudah jelas menyerukan untuk mejaga kebhinnekaan dengan menyeruka untuk setiap warga mendapat jaminan melaksanakan agama masing-masing sesuai dengan Undang undang dasar 1945 dan juga isi pancasila. Tidak ada yang salah dengan Fatwa MUI, MUI menyerukan kepada umat islam untuk tidak memakai atribut natal kepada umat islam. Tapi tidak melarang umat kristen atau umat agama lain selain islam untuk tidak mengikuti natal. Karena MUI sadar itu bukan ranah mereka. Ini sudah sangat sesuai dengan UUD yang berlaku di Indonesia. Tapi anehnya, pejabat sekelas kapolri dan presiden mengkritik fatwa MUI ini. Ada apa? bukankah dengan fatwa MUI ini hidup antar umat beragama lebih toleran.
Bukankah MUI juga menyeru untuk tetap mengharagai umat kristen yang merayakan Natal, tidak mengganggu dan saling membantu dalam hidup bermasyarakat. tapi lagi-lagi entah cukong mana yang telah menusuk dan membisik kapolri dan Presiden RI untuk mengkritik fatwa MUI.
Negara kita lebih memilih untuk mempermasalahkan yang bukan masalah, ketimbang mengurus yang telah menjadi masalah besar dan juga potensi masalah besar dan mengancam keutuhan NKRI. Ya, sebut saja pendatang dan pekerja illegal dari china. Belum lagi pil ektasi serta bebagai jenis narkoba yang diselundupkan china ke indonesia.
Wahai penegak hukum, wahai Kapolri dan wahai presiden, kita dalam ancaman besar dari bangsa luar, lebih baik anda urus itu saja. Masalah toleransi, jika umat agama lain hidup dalam manyoritas umat islam sudah pasti aman dan damai hidupya.
Kepada KAPOLRI jangan sampai menjadi seperti polisi di Film India yang bisa disusupi dan di beli oleh Mafia-mafia. Banyak pejabat yang menjadi pengkhianat dan penjual bangsa dan negara demi beberapa ribu dolar. Ingat anda bukan hanya hidup di dunia, kelak anda akan diminta pertanggung jawaban. dan jika anda menjadi pengkhianat setelah disumpah, Selain diakhirat di hukum, didunia anak cucu anda akan menanggung malu akibat ulah anda para pengkhianat bangsa.
Tentang Toleransi Allah telah berfirman dalam Alquran Surat Al Kafirun
Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang toleransi dan hubungan antar agama, khususnya terkait dengan ibadah, antara lain: