Perlu perjuangan besar buat aku log in kompasiana . Pagi ini aku beruntung bisa masuk dan nulis sesuka hatiku kaya biasanya .
Tertarik dengan topik sliweran di timeline social media tentang sampah yang lagi jadi primadona di Jakarta dan Surabaya terkait The Leader action . Tapi ini sebenarnya masalah lama yang tak pernah selesai.
Dan TIDAK AKAN PERNAH SELESAI selama tata kelolanya masih seperti saat ini . Perlu komitmen tinggi dari semua pihak , tata laksana dari hulu ke hilir pun harus jelas, tegas dan konsisten . Sistem harus dibangun menyeluruh termasuk mental dan peran serta masyarakat untuk menjalankan sistem yang diterapkan .
Artikel ini adalah opini saya secara pribadi, dan mungkin bisa menjadi refrensi bagi dinas terkait untuk mencoba menelaah dan menerapkan. Saya tidak punya kepentingan apapun dalam konteks bisnis, selain gregetan dengan output yang stagnan dari tahun ke tahun .
Sekedar masukan yang ingin saya sampaikan dan barangkali bisa didengar oleh para pemangku kebijakan. Bagi saya, sampah adalah HARTA TERPENDAM khususnya untuk kota besar seperti Jakarta ini . Hanya saja , dari pengalaman yang pernah saya alami ...Sampahpun ternyata berpotensi tinggi untuk di politisasi .
Kembali kepada usulan , saya selalu mengatakan SALAH KELOLA dari hulu ke hilir ...dan saya tetap katakan itu . Jargon jargon yang dilempar ke publik hanta menjadi semacam tagline campaign , no implement! Menyedihkan !
Hal hal sederhana tentang pengaturan dan dustribusi pun tak pernah ditinjau efektifitasnya , padahal itu hal mendasar yang harus dilakukan . Percuma bicara zero waste atau waste to energy kalau tata cara distribusinya kacau balau begini .
Saya coba bahas tentang ini , karena ini adalah hal yang termudah yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam menerapkan sistem dasar pada masyarakat .
1 MEMILAH SAMPAH
Ini jargon lama yang sudah bosan kita dengar, tapi sia sia .
Seharusnya sistem ini diberlakukan dengan straight, kalau perlu ada punishment jika dilanggar . Tapi harus jelas instruksinya , misalnya diberlakukan sebuah sistem untuk memilah sampah zona per zona dengan RT dan RW sebagai control lapangan . Pisahkan hari pengambilan sampah ,misalnya Senin , Rabu dan jumat khusus Sampah Organik , Selasa , Kamis dan Sabtu untuk sampah non Organik .