BENG VINDU...KAMPUNG ITU BERNAMA KAMPUNG TUGU

Kampung tugu adalah nama sebuah tempat di Ibukota Jakarta yang termasuk sebagai salah satu tujuan wisata yang dicanangkan oleh pemerintah kota Jakarta Utara . Bicara mengenai Kampung Tugu memang tak lepas dari sejarah Batavia tempo dulu . Tetapi kali ini saya tidak ingin menulis sejarah kampung tugu , karena sudah terlalu banyak juga tulisan mengenai sejarah kampung tugu yang merupakan peninggalan bangsa Portugis di tanah batavia yang sudah pernah dan bahkan sering di tulis oleh para Sejarawan , Penulis senior dan para cendekiawan . Kali ini saya hanya ingin menyajikan tulisan ringan selayang pandang tentang Sebuah kampung di tengah kota yang masih sangat konsisten memelihara tradisi dan budaya nya. Saya menangkap ada satu kebanggaan bagi masyarakat di Kampung Tugu yang tetap berupaya melestarikan adat , budaya dan tradisinya . Satu hal yang membuat saya ikut bangga juga ....karena menurut saya Budaya adalah sebuah cerminan jati diri manusia .

Letak Kampung Tugu tempo dulu terbagi menjadi tiga wilayah administratif di masa sekarang, sebagian termasuk wilayah Keluarahan Semper Barat , Kecamatan Cilincing , dan sebagian lainya termasuk dalam wilayah administratif Kelurahan Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja , Jakarta utara . Dimasa dulu wilayah ini masih berupa rawa rawa dan menjadi sarang nyamuk malaria . Konon pada saat  itu bangsa belanda mengisolir orang orang Portugis yang menjadi tawanan perang saat belanda menguasai malaka,di tempat ini agar tak beranak pinak , namun karena fisik yang kuat mereka bertahan dan beranak pinak sehingga sampai saat ini masih ada keturunan Portugis yang bermukim di Kampung Tugu , dan merekalah yang saat ini berjuang dan memegang teguh adat , budaya dan tradisi Portugis di kampung tugu dan memegang teguh adat , budaya dan tradisi Portugis di kampung tugu . Dari sisi sejarah dan peradaban , Kampung tugu juga mempunyai peninggalan peninggalan kuno.  Kalau menilik dari peninggalan sejarah yang ditemukan , peradaban di Kampung Tugu sudah ada sejak beratus tahun lalu ditandai dengan ditemukannya Prasasti bertulis yang kemudian disebut sebagai Prasasti tugu yang sekarang tersimpan di Museum Nasional sebagai asset sejarah

Dari sisi sejarah dan peradaban , Kampung tugu juga mempunyai peninggalan peninggalan kuno.  Kalau menilik dari peninggalan sejarah yang ditemukan , peradaban di Kampung Tugu sudah ada sejak beratus tahun lalu ditandai dengan ditemukannya Prasasti bertulis yang kemudian disebut sebagai Prasasti tugu yang sekarang tersimpan di Museum Nasional sebagai asset sejarah . Selain Prasasti Tugu , Gereja Tugu juga merupakan peninggalan bersejarah lainnya sebagai Salah satu bangunan gereja tertua di Indonesia Disamping mengenai sejarah dan peradaban masa lalu , Kampung tugu adalah satu tonggak hidup yang setia menjaga tradisi dan budaya leluhurnya . Ditengah gempuran budaya asing yang terus menggerus kecintaan generasi muda tentang budaya dan tradisi leluhur , masyarakat di kampung tugu masih sangat bangga untuk berkarya tanpa melupakan tradisi dari para leluhurnya . Salah satunya adalah peninggalan seni musik keroncong yang lahir di kampung ini . Yang sampai sekarang masih tetap bertahan dan bersaing dengan perkembangan seni musik lainnya . Pun tentang sejarah musik keroncong , saya tidak akan mengupasnya disini , karena bukan kapasitas saya untuk bicara tentang sejarah .Sahabat saya Guido Quiko lebih berkompeten untuk menyampaikan masalah sejarah keroncong Tugu

Tradisi di kampung tugu bukan sebatas musik keroncong , ada tradisi lain yang tetap di jaga dan dilestarikan oleh masyarakat kampung Tugu . Diantaranya adalah Tradisi Rabo Rabo yang selalu di lakukan setiap awal tahun baru . Tradisi Rabo Rabo sendiri merupakan sattu tradisi unik ,yaitu mendatangi  rumah rumah dari satu rumah ke rumah lain sambil membawakan lagu keroncong . Rabo dalam bahasa Kreol tugu berarti mengekor , dalam prosesi pesta adat ini setiap rumah yang didatangi akan ikut mengekor menuju rumah berikutnya . Bisa dibayangkan serunya pesta adat ini . Satu cara yang unik untuk menjaga kebersamaan dan silaturahmi di kampung Tugu...

Minggu pertama bulan Januari , satu lagi prosesi adat dan tradisi kembali digelar di Kampung Tugu . Kali ini masyarakat kampung Tugu menyebutnya dengan acara Mandi mandi. 5 Januari 2015 ini saya berkesempatan untuk ikut serta bergabung dalam suka cita di acara mandi mandi yang digelar di rumah keluarga Quiko, Guido quiko sebagai tuan rumahnya . Acara sendiri diawali dengan ibadah kristiani dan dilanjutkan dengan pesta nyanyi dan tari dan kemudian di lanjutkan dengan acara inti . Acara inti dalam acara mandi mandi ini adalah saling memoleskan bedak cair ke wajah para peserta pesta adat . Sebagai simbol permintaan maaf dan kebersamaan yang telah terjalin selama satu tahun penuh . Acara yang juga dihadiri oleh beberapa tamu dari Universitas Indonesia , Unika Atmajaya , Pejabat setempat dan juga masyarakat ini memang berlangsung meriah dan seru . Sangat terasa kebersamaan dan keceriaan yang ada ..

Terlepas dari kekayaan budaya , tradisi dan juga seni yang berkembang dan tetap dilestarikan di Kampung Tugu dan menjadi satu aset wisata , saya merasa peran dan perhatian  pemerintah terhadap Kampung Tugu masih sangat minim , bahkan kurang . Belum ada upaya yang signifikan untuk meng upgrade kampung tugu sehingga menarik untuk dikunjungi wisatawan . Saya beerharap dimasa yang akan datang pemerintah dapat lebih memberi perhatian yang dapat menonjolkan kekhasan kampung tugu sebagai salah satu destinasi wisata.