Lihat ke Halaman Asli

Abu Ibrahim

Guru Sekolah Dasar

Tidak Bimsalabim! Setop Olok-olok Siswa Lulusan Corona

Diperbarui: 9 Juni 2020   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : sehatfresh.com

MENDIKBUD Nadiem Makarim menyampaikan kelulusan siswa di jenjang pendidikan tidak melalui Ujian Nasional (UN) melainkan dengan ujian sekolah di rumah dengan secara online. Hal tersebut dikarenakan adanya masa darurat pandemi covid19 yang tidak memungkinkan kehadiran fisik siswa untuk ujian di sekolah nya.

Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease. Keamanan dan kesehatan peserta didik di tengah pandemi menjadi pertimbangan utama pemerintah hingga akhirnya meniadakan UN tahun ini (2020).

Namun, sebagai ganti UN anak-anak sekolah tingkat akhir tetap diharuskan mengikuti ujian kelulusan yaitu ujian sekolah (US) dengan secara online dari rumah sebagai syarat kelulusan.

Ujian sekolah yang diadakan dengan online di sekolah masing-masing tentunya disiapkan sekolah penuh dengan serius juga penuh tanggung jawab, tidak seadanya atau yang penting ada ujian.

Dari siswa yang mengerjakan ujian tersebut menyikapi ujian dengan banyak belajar sebelumnya dan dihati penuh dengan harap-harap dan cemas layaknya mengikuti ujian seperti biasanya. Gelisah mengandaikan bagaimana nantinya bentuk soal dan apa saja isi soal yang akan diujikan, karena banyak saya dengarkan dari beberapa tetangga rumah yang anaknya mau mengikuti ujian kelulusan secara online.

Banyak meme beredar di media sosial, situs pertemanan bahkan menjadi stiker di aplikasi whatsapp dengan tulisan banyolan predikat kelulusan Corona. Memang ada siswa yang senang dengan olok-olokan predikat ini, namun tidak sedikit juga siswa yang malu dan minder atas situasi ini.

Apa karena mereka tidak mengikuti ujian nasional (UN) sebagai penentu kelulusan yang sakral di negara kita menjadi lulus yang tidak berarti atau tidak sama istimewanya dengan siswa yang lulus dengan UN.

Sebetulnya siswa siswi lulusan angkatan Corona ini kan mendapat tempaan pendidikan dengan waktu yang tidak sebentar. Di sekolah dasar mereka harus menyelesaikan jenjangnya disini dengan bersekolah selama 6 tahun, lanjut sekolah menengah pertama 3 tahun dan sekolah menengah atas harus menempuh 3 tahun juga.

Sebelum menghadapi ujian kelulusan  mereka sudah lebih dahulu menghadapi tantangan ujan kenaikan kelas (UKK) setiap tahun ajarannya, yang tentunya juga tidak mudah. Belum lagi ekstra kurikuler yang mereka ikuti selama di sekolah sebelum di berlakukannya belajar dengan jarak jauh.

Siswa yang lulus di masa darurat Corona justru seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih dari lingkungan keluarga dan masyarakat, membangunkan mental dan kepercayaan diri mereka jauh lebih berharga menguatkan mereka untuk langkah selanjutnya daripada mengolok-oloknya. 

Ucapkanlah selamat atas kelulusan ini karena mereka masih bisa menjaga semangat menyelesaikan sekolahnya dari situasi yang sulit ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline