Saat berbuka puasa minum dengan ditambah es batu menjadi suatu hal yang istimewa. Apalagi dicampur dengan buah-buahan segar, menjadi pelepas dahaga yang dahsyat setelah seharian berpuasa.
Namun ada hal yang harus kita perhatikan sebelum kita mengkonsumsinya agar tak menjadi masalah di pencernaan, yaitu es batu yang aman untuk di konsumsi.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter :
" Sebaiknya es batu yang dikonsumsi adalah yang dibuat dari air matang. Jika memakai air mentah, proses pembekuan tidak dapat mematikan bakteri yang terkandung di dalam air mentah tersebut. "
Es batu yang tidak menggunakan air matang berpotensi menimbulkan masalah pencernaan. Karena es batu dari air tidak matang atau mentah bisa jadi masih mengandung bakteri Enterik (yang menyerang saluran pencernaan) seperti bakteri E. coli dan salmonela.
Sebenarnya sangat mudah jika ingin membedakan antara es batu yang dibuat dengan air matang dan air mentah. Ada tiga ciri untuk membedakan es batu yang layak dikonsumsi.
Inilah cara sederhana mengetahui kelayakan es batu untuk konsumsi menurut BPOM :
- Es batu dari air mentah berwarna putih karena masih banyak gas.
- Biasanya, es yang dibuat dari air mentah adalah es balok. Es ini tidak layak dikonsumsi, khususnya jika sumbernya adalah dari sungai yang tercemar.
- Es batu yang dibuat dari air matang akan terlihat bening karena gas di dalamnya terlepaskan ketika proses perebusan. Biasanya, es seperti ini disebut es kristal.
Tiga cara diatas merupakan gambaran kasat mata untuk mengetahui kelayakan mengkonsumsi es batu.
Namun, menurut Prof. Muhammad Hanafi, Guru Besar Riset Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LIPI) kepada jawapos,
" Warna es batu yang beredar tidak bisa otomatis menggambarkan kualitas air yang digunakan. "