Lihat ke Halaman Asli

Rintihan Kayu Merbau

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


( Episode Perusak Alam, Papua Medio 2002-2009 )

Kau datang padaku Lagi
Membawa kesombongan
Kau merasa sebagai pengausa segalanya
Tiada yang menolak
Sebab kau adalah khalifah dunia
Deruman mesin
Memecah hening
Menebarkan ancaman
kau sobek kulit ibu kami
Kau robohkan satu persatu saudara-saudar kami
Kini
Kau datang padaku
Terbahak dengan kilatan taring
Tawa kemenangan bergulir
Seperti gemerincing pundi-pundi
Yang mengalir memenuhi seluruh saku mu
Deruman itu
Merobek kuliku
Mengoyakkan jantungku
Aku terkulai
Tak berdaya
Hanya sebatas dentuman keras
Yang menghujam di kulit ibu
Tak tau kah kau
Seiring dentuman terdengar
Sejuta doa terdengar
Untuk para perusak
Untuk para perambah
Cacian dan makian dari penghuni Nirwana
Bagi mu para perusak
Akan meluluh lantakkan kehidupan
Bencana terus membayang
Sampai kau tersadar
Tak ada yang bisa kau lakukan
Selain Sesal
Karena Ibu murka
Memberikan sejuta bencana
Akibat latahnya dirimu hai durjana
Merusak dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline