Lihat ke Halaman Asli

Temaram-temaran di Batas Waktu

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekuntum bunga berayun menanti kumbang

Terbias seberkas senja

yang beranjak pergi bergayut pada malam

dan lampu-lampu kota di pesisir itu

menambah semarak temaram yang beranjak hilang

Umar, dengarlah nyanyian sajak dariku

Kau yang terkasih

Masih kurajut hati dalam altar cinta

Umar, bisakah kau lihat ukiran namaku?

di batas senja di ambang ayunan bunga

Berbaris-baris camar menyambar lautan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline