Asap putih dengan sebatang rokok sudah bukan barang langka lagi apabila dibawa oleh seorang yang sedang mengenyam pendidikan saperti seorang pelajar berbaju seragam sekolah. Hal ini bisa terjadi karena kurang pengawasan dan pendidikan intern dari orang tua dan efek peribahasa ” buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” karena peribahasa ini apabila dimaknai adalah sangat jelek bagi kehidupan seperti makna peribahasa itu dalam dunia merokok bahwa anak-anak cenderung melakukan kebiasaan merokok gara-gara orang tuanya seorang pecandu rokok
Pendidikan dan rokok bagi kebanyakan orang mungkin tidak ada sangkut pautnya. Namun apabila ditinjau lebih dalam antara pendidikan dan rokok antara keterkaitan dalam segi positif dan negatif. Benda yang mempunyai komponen pembentuk utamanya tembakau adalah teman setia bagi para pelajar sekarang. Asap putih tidak bisa lepas dari segala tindakan mereka walaupun penyakit akan menghinggapinya dimasa depandan juga memberi manfaat bagi pendidikan
Tututan jaman dan modernnya teknologi sangat mempengaruhi orang tua untuk memberikan pendidikan tantang bahaya merokok. Perilaku yang menyebabkan seorang pelajar dalam merokok banyaknya media telivisi yang menawarkan berbagai macam rokok untuk menarik para pecandu rokok terutama pelajar untuk menghisap rokok buatan produsen yang mempromosikan rokok tersebut. Hal ini yang mempersulit orang tua untuk memberikan pendidikan kepada para anaknya yang masih pelajar untuk menghindari bahaya rokok. Pendidikan yang diberikan orang tua sekarangsudah tidak mempan lagi untuk melarang para anaknya untuk tidak merokok melalui aspek kesehatan yang paling tepat sasaran dijadikan pencegahan sekarang ini pun sudah sangat sulit untuk diaplikasikan dalam mendidik para pelajar untuk tidak merokok, selain tuntutan jaman dan teknologi yang membuat perilaku seperti ini
Dimana dalam setiap aktivitas pendidikan seorang pelajar diluar sekolah pasti disertai dengan asap yang selalu membumbung tinggi ke udara yang keluar dari mulut seorang pelajar. Mungkin dibenak mereka bahwa dengan merokok bisa menambah kepercayaan diri. Banyak kita temui kata atau ejekan bahwa laki-laki yang tidak merokok banci, hal ini dipengaruhi oleh pola pergaulan para remaja yang semakin bebas
Dimana bagi mahasiswa bahwa rokok adalah teman setia pengiring belajar mereka sebelum masuk kelas, dimanapun tempat kuliah pasti ada asap putih yang membumbung tinggi keudara dalam setiap perilaku para mahasiswa. Mehasiswa pecandu rokok tidak akan ketinggalan rokok dan secangkir kopi sebagai teman mengerjakan tugas.
Tidak hanya faktor negatif yang kita lihat dari benda yang komponen utamanya tembakau ini. Dari benda ini banyak mahasiswa yang sukses dengan adanya beasiswa yang diadakan oleh produsen rokok yang mensponsori liga indonesia ini
Bukan hanya produsen rokok itu saja sekarang ini sudah banyak produsen yang melakukan program goes to kampus untuk melakukan program pengembangan mahasiswa dengan pemberian beasisiwa kepada para palaku pendidikan . Selain produsen rokok yang terkenal dengan adanya promosi lewat olahraga di indonesia ini kita juga bisa temui produsen rokok yang sekarang ini berlomba untuk memberikan beasiswa kepada para mahasiswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H