Lihat ke Halaman Asli

Poe Three

citizen of the world

Jelajah Tempat-tempat Jenius, Resensi Buku "Geography of Genius" Karya Eric Weiner, Bagian 1/2

Diperbarui: 19 Juni 2020   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : mizanstore

The Geography of Genius | Eric Weiner | 2008 | Cetakan Pertama Terjemahan Indonesia, 2016 | ISBN : 978-602-402-024-8 | Penerbit Qanita | halaman 576 | Genre : Memoir Perjalanan

Storyteller kembali berpetualang

Eric Weiner seorang jurnalis NPR (National Public Radio) AS yang selalu penasaran, kembali mengembara ke berbagai belahan dunia. Setelah menuliskan pengalamannya dalam mencari 'tempat-tempat yang membahagiakan'  dalam The Geography of Bliss , kali ini Weiner kembali melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang telah menghasilkan kebudayaan tinggi yang dikenal dunia saat ini, dan hubungannya antara 'tempat' dengan 'kejeniusan' orang yang tinggal di dalamnya.

Jenius sendiri berasal dari kata Latin Genius, nama seorang dewa yang mengikuti manusia kemana-mana dengan kekuatan super (kata jin atau genie memiliki akar kata yang sama). Pengertian jenius yang lebih modern berkaitan dengan jenius kreatif, dimana kreativitas untuk menemukan hal yang baru, mengejutkan, dan bermanfaat menjadi hal yang tidak terpisahkan dari definisi jenius itu sendiri. Setiap tempat dipercaya memiliki kekuatan/aura/locusgenius nya masing-masing.

Hal ini yang mendorong Weiner melakukan perjalanan untuk mencari tahu apakah karakter yang ada di suatu tempat mampu 'menelurkan' orang-orang berbakat, dan kalau ya, karakter tempat seperti apakah yang dimaksud? Buku ini merupakan manifestasi dari catatan perjalanan dan riset-riset yang dilakukan Weiner untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Yang Saya Suka dari Buku Ini

The Geography of Genius sendiri merupakan buku kedua dari tiga serial buku 'Geography of..' yang ditulis Weiner. Pengalaman penulis sebagai jurnalis mancanegara menjadi kelebihan tersendiri dalam menceritakan pengalamannya secara ringan dan humoris, namun tetap bermakna dan menyenangkan untuk dibaca.

Weiner menempatkan pembacanya bagaikan teman seperjalanannya dalam menyelami tempat-tempat dan mendengarkan cerita dari orang-orang yang ditemuinya. Saat membacanya, seringkali saya dapat turut memvisualisasikan jalan, sungai, bagunan kuno, bahkan aroma kopi dan teh yang diceritakan penulis dalam buku ini 'terlihat' secara jelas.

Beberapa tempat yang dikunjungi oleh Weiner akan reviewer ceritakan kembali secara singkat dengan penekanan terhadap hal-hal yang paling berkesan bagi saya sebagai berikut.

Athena -- Genius itu Sederhana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline