Nahum 1:2: "TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas; TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas terhadap para lawan-Nya, dan Ia tetap murka terhadap para musuh-Nya."
Keadilan Allah sebagai bukti kasih-Nya
Kitab Nahum di tulis oleh Nahum sendiri dan nama Nahum memiliki arti "penghiburan" ini menggambarkan bahwa nahum membawa penghiburan kepada bangsa Israel dengan menyatakan bahwa Allah akan menghukum musuh mereka, khususnya bangsa Asyur dan kota Niniwe karena kejahatan mereka. Karena kitab ini berbicara tentang kejatuhan Niniwe sebagai nubuat, maka kemungkinan besar Nahum menulisnya sebelum peristiwa itu terjadi. Di perkirakan sekitar tahun +630-620 SM.
Kitab ini menekankan keadilan Allah terhadap umat-Nya.
- Allah yang Cemburu
"TUHAN itu Allah yang cemburu"
Allah yang cemburu mencerminkan sifat-Nya yang adil, tetapi juga penuh kasih. Seperti contoh seorang anak yang terus-menerus melawan dan tidak mendengarkan nasihat orang tuanya, meskipun orang tuanya mengasihinya tetapi ia juga harus menghukumnya agar anak itu belajar dari kesalahan. Ini dapat menggambarkan bagaimana Allah mengasihi umat-Nya dengan memberikan hukuman supaya umatnya tidak terus menerus jatuh kedalam dosa. Dalam Bahasa aslinya Ibrani kalimat "Allah yang Cemburu"di sebut dengan (El Qanna), ini menggambarkan sifat Allah yang penuh untuk menjaga hubungan-Nya dengan umat-Nya dan membela kesetiaan mereka. Allah cemburu terhadap umat-Nya yang berpaling kepada hal-hal lain yang dianggap berhala atau tidak setia.
- Allah yang Membalas dan Allah yang Murka terhadap Musuh
Allah tidak membiarkan kejahatan terus-menerus tanpa pembalasan. Ia tetap murka terhadap para musuh-Nya" dan murka Allah tidak ada yang bisa menentangnya. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak kompromi dengan dosa.
Contoh: Hukuman atas Niniwe adalah bukti bahwa Allah memperhatikan kejahatan bangsa-bangsa, kejahatan semua orang.
Aplikasi: Jangan takut pada ketidakadilan di dunia, percayalah bahwa Allah akan membalas pada waktunya.
Allah adalah Allah yang kasih dan adil. Hukuman atas Niniwe mengingatkan kita bahwa dosa membawa konsekuensi yang sangat besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H