Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak positif di segala bidang kehidupan dan kesejahteraan bagi manusia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dengan berbagai perkembangan yang terjadi, dapat berpengaruh terhadap peningkatan potensi tindak kejahatan dan kriminalitas sebagai dampak negatifnya.
Dalam berbagai kasus kejahatan yang terjadi, korban kejahatan dapat ditemukan dalam berbagai kondisi. Pelaku kejahatan kerap kali mencoba untuk menghilangkan jejak serta barang bukti dengan berbagai cara.
Tidak jarang, korban ditemukan dalam kondisi yang sulit untuk diidentifikasi atau bahkan hanya tersisa tulang belulang. Dalam hal ini, ilmu forensik berperan dalam proses identifikasi dan pengungkapan identitas korban kejahatan.
Definisi Ilmu Forensik
Apakah yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah forensik? Beberapa orang mungkin langsung tertuju pada pemeriksaan mayat, pemeriksaan medis atau autopsi. Kebanyakan orang mungkin akan mengaitkannya dengan aktivitas yang dilakukan oleh detektif yang kerap kali digambarkan dalam film atau serial televisi. Namun, forensik tidak hanya terbatas mengenai hal tersebut.
Forensik merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang mencoba untuk membuktikan berbagai kasus hukum. Dengan berbagai ilmu lain yang bernaung dalam forensik, hal ini membantu dalam proses pengumpulan dan analisis bukti menjadi lebih akurat dan relevan.
Dalam hal ini, kriminologi forensik merupakan multidisiplin yang digunakan dalam proses investigasi atau penyelidikan dalam pengungkapan kasus kejahatan.
Kontribusi Antropologi Forensik dalam Pengungkapan Kejahatan
Dalam kriminologi forensik, dapat ditemukan ilmu yang berperan dalam mengidentifikasi tulang belulang manusia yaitu antropologi forensik. Ilmu antropologi forensik adalah bidang studi yang berkaitan dengan analisis sisa rangka manusia dalam aspek hukum dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang rangka manusia yang diperiksa.