Premanisme merupakan salah satu problematika lama yang kerap terjadi di Indonesia. Salah satu aktor legendarisnya ialah Hercules. Pria bernama asli Rozario Marshal ini merupakan warga asli Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang telah lama menetap di Jakarta sejak tanah kelahirannya memisahkan diri dari Indonesia.
Hercules merupakan salah satu preman yang sangat ditakuti oleh warga Jakarta. Ia memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Tak heran, ia menjadi tokoh premanisme yang paling 'disegani' oleh kelompoknya.
Keluar masuk bui sudah sering dialaminya. Perkelahian, kerusuhan bahkan intimidasi merupakan pekerjaannya sehari-hari. Baru-baru ini, tepatnya kemarin, ia kembali harus berurusan dengan pihak kepolisian terkait kasusnya dalam penguasaan lahan di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Ia diduga melakukan pemeresan terhadap para pemilik toko yang berada di daerah tersebut. Ia ditangkap di kediamannya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Dibalik kegarangannya menjadi seorang preman, ada sisi baik yang ia miliki dan tidak banyak orang mengetahuinya. Salah satunya adalah sikap mudah bergaul yang ia miliki.
Hercules yang memiliki latar belakang berasal dari daerah "konflik" tentu paham betul bagaimana kondisi masyarakat menengah ke bawah. Pernah bekerja di sebuah bengkel di Tanah Abang, membuatnya mudah berbaur dengan masyarakat di sekitar daerah tersebut. Berkat sifatnya itu, ia mulai membuat kelompoknya sendiri. Tanpa butuh waktu bertahun-tahun, jumlah anggotanya semakin membludak hingga sekarang mencapai kira-kira 17.000 orang.
Selain itu, ia juga memiliki sikap loyal. Tak heran, salah satu perwira TNI-AD, Kolonel (Purn.) Gatot Purwanto menjadikan dirinya sebagai salah satu anak buahnya. Ia pernah dipercaya untuk menjaga sebuah gudang amunisi dalam kegiatan operasi Timor Timur dahulu. Begitu manutnya ia kepada orang yang menjadi atasannya sehingga ia disukai oleh anggota Kopassus tersebut.
Hercules juga dinilai memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Terbukti ia merupakan salah satu tokoh yang sangat pro-NKRI ketika Timor Timur ingin memisahkan diri dari Indonesia. Nyali yang ia miliki juga sangat besar. Beberapa perkelahian antarkelompok preman ia langsung memimpinnya. Sungguh seorang anak Timor yang sangat berani.
Yang lebih mengharukan, ia adalah orang yang gemar membantu orang lain. Beberapa upayanya dalam menyumbang berbagai bantuan korban gempa, tsunami, kebakaran dan lainnya dengan mengirimkan bantuan berkarung-karung beras, makanan, pakaian hingga obat-obatan. Perilaku mulia ini sering ia lakukan setiap kali ada bencana yang terjadi di berbagai penjuru Indonesia. Bahkan, kini ia pun telah memeluk agama Islam.
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, bagaimana agar tidak menjadi labeling, orang tersebut harus menyikapinya dengan cara berbuat kebaikan. Seperti halnya yang dilakukan Hercules, dibalik 'profesinya' sebagai preman, ada jiwa sosialis yang sangat mulia yang ia miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H