Lihat ke Halaman Asli

Pembauran Konten Jurnalisme dan Multimedia

Diperbarui: 5 Februari 2018   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mungkin bagi anda yang menginginkan angin segar untuk mendapatkan sebuah informasi, saat inilah anda dapat menemukannya. Informasi berupa teks, radio serta televisi yang mungkin sudah anda anggap membosankan kini telah bertranformasi menjadi lebih menarik. Mutlimedia ibaratkan master dari segala presentasi penyebaran informasi dalam bentuk apapun. 

Multimedia memiliki peranan penting dalam perkembangan penyebaran informasi kepada orang banyak mulai dari mulai hiburan sampai dengan pendidikan. 

Apa itu Multimedia ?Jika kita mendengar kata multimedia akan terbesit tentang sesuatu hal yang lebih kekinian. Ya betul! Multimedia hampir mirip dengan jurnalisme online tetapi memiliki perbedaan yang ternyata signifikan.

Apa sih Multimedia ?

Multimedia merupakan sebuah  pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pengguna melakukan navigasi dan berinteraksi dengan aplikasi tersebut (Sari, Tresnawati, Hakim, 2014). Sedangkan menurud Vaughan (2011) dalam Sugandi (2012) ia mengemukakan bahwa multimedia adalah sebuah kombinasi yang saling berkaitan dari teks, foto dan gambar, suara, animasi dan video yang dimanipulasi secara digital. Multimedia sendiri mengacu pada penggunaan media elektronik untuk disimpan kemudian dibagikan. 

Mungkin bagi kalian yang pernah mengetahui jurnalisme online akan bertanya-tanya bukan apa sih bedanya dengan jurnalisme mukltimedia? Untuk lebih memahaminya saya akan membantu kalian untuk mebedakannya. 

Apa itu Jurnalisme Online ?

Jurnalisme sendiri berarti pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan melaporkan berita kepada khalayak. Seiring berjalannya waktu, penyampaian berita tersebut tidak hanya dilakukan melalui media cetak, melainkan penyiaran (televisi dan radio). Online berarti bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Dengan begitu jurnalisme online di sini dapat diartikan sebagai media baru dalam perubahan jurnalistik, di mana berita tersebut dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, asalkan masih ada dalam jaringan internet.

Sejarah Media Online

Lahirnya media online pertama kali berasal dari Amerika pada pertengahan tahun 1990-an. Koran pertama di daerah Amerika meluncurkan sebuah situs online dari versi cetaknya yaitu Chicago Tribune pada bulan Mei 1992. Di Indonesia media online pertama  adalah Detik.com, portal berita online ini berfokus memberitakan sebuah peristiwa melalui situs onlinenya.Pada awalnya situs online di Indonesia hanya digunakan untuk memindahkan berita versi cetaknya ke portal onlinenya saja. Koten yang dimuatpun tidak memiliki perbedaan dengan versi cetaknya, berbeda dengan Detik.com ia tidak hanya memindahkan berita dari versi cetak ke online akan tetapi langsung membagikan informasi ke situs onlinenya. Awalnya Detik.com memiliki versi cetak namun tidak bertahan lama dan ditutup hingga kini Detik.com hanya memiliki versi online saja. 

Masyarakat pada era pasca orde baru mulai lebih melirik  media online karena adanya kejenuhan pembaca terhadap berita-berita yang disajikan secara konvesional. Disisi lain masyarakat mulai melihat bahwa media online memiliki sebuah peluang bisnis yang lebih mengiurkan. Biyaya produksi media online terhitung lebih murah dibandingkan dengan media konvensional seperti surat kabar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline