Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM UMM Bantu Kembangkan Pembibitan Desa Ngantru di Tengah Pandemi

Diperbarui: 20 November 2020   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembibitan Desa Ngantru

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020 hingga 7 Oktober 2020, oleh Mahasiswa Kelompok 96 Gelombang 10 PMM UMM yang beranggotakan 5 orang. 

Salah satu program kerja yang dilakukan adalah membantu mengembangkan komoditas lokal Desa Ngantru dengan hasil pertanian dan perkebunannya yang unggul, dimana salah satunya adalah pembibitan sayur-sayuran.

Mahasiswa bantu proses penanaman biji bibit

Virus corona merupakan pandemi yang tentu dampaknya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat tak terkecuali masyarakat desa yang bermata pencaharian sebagai petani. 

Dengan adanya program ini mahasiswa UMM membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ngantru yang mayoritas petani ini khususnya dalam bidang pembibitan, dibarengi dengan pembagian Starter Pack New Normal yang berisi masker, hand sanitizer, vitamin C, dan selebaran panduan new normal guna mendukung kegiatan masyarakat di tengah pandemi.

Ibu-ibu pekerja di lokasi pembibitan menerima Starter Pack New Normal

Pada masa pandemi yang mengharuskan aktifitas di luar rumah menjadi terbatas dan para pekerja harus bekerja dari rumah, tidak sedikit pula orang-orang yang memanfaatkannya dengan bercocok tanam di rumah. 

Hal ini membuka peluang lebih besar bagi para petani bibit Desa Ngantru, bersama mahasiswa UMM dengan keterlibatannya dalam sejumlah proses pembibitan mulai dari penanaman biji bibit, pembuatan media tanam bibit, hingga proses panen dan pengemasan bibit. 

Khususnya dalam hal pemasaran yang semakin terbantu melalui aplikasi daring ‘Whatsapp (WA)’, dikarenakan masih terkendalanya pengiriman jarak jauh atau keluar kota yang membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari sementara bibit tidak dapat bertahan lama jika dibiarkan di kardus atau tempat yang kurang cahaya matahari dalam jangka waktu yang lama. 

Para pekerja yang bekerja di tempat pembibitan mengatakan cukup terbantu baik dalam hal pemasaran maupun saat pengelolaan bibit.  

“Dengan bantuan adik-adik PMM kami dapat menyelesaikan pesanan lebih cepat dan sangat terbantu dalam hal pemasaran melalui WA” ungkap salah satu pekerja di lokasi pembibitan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline