Desa Tanjungan merupakan Desa yang terletak di lereng Gunung Penanggungan dan lereng Gunung Welirang yang hanya terdiri dari 3 (tiga) dusun, dengan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Desa Tanjungan memiliki potensi wilayah yang sangat baik jika dikembangkan yaitu sebuah waduk.
Keberadaan waduk Tanjungan di kecamatan Kemlagi yang memiliki kontur yang unik dan indah dimana waduk dikelilingi bukit dan hutan, merupakan aset wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Program pengembangan tempat wisata disini merupakan sebuah program terpadu antara usaha pelestarian hutan dan waduk Tanjungan dengan usaha pemberdayaan ekonomi warga desa Tanjungan.
Potensi lain adalah, Waduk Tanjungan berfungsi sebagai irigasi bagi pertanian masyarakat. Sedangkan hutan jati di sekitar waduk dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat (hutan rakyat) seluas kurang lebih 40 Ha. Selain itu ada dataran yang sering dimanfaatkan untuk bumi perkemahan.
Kami mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) dari kelompok 25, gelombang 18 yang melakukan kegiatan PMM (Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) membuat program kerja yaitu tentang pembudidayaan ikan bandeng.
Dilihat dari potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki Desa Tanjungan, mereka bisa memanfaatkannya dengan optimal. Semua itu tidak terlepas dari peran pemerintah Desa dan masyarakatnya yang turut andil dan bekerja sama untuk mengembangkan wisata Waduk Tanjungan.
Salah satu daya tarik dari waduk ini adalah terdapat pemancingan ikan. Banyak pengunjung dari pagi sampai sore yang pergi ke waduk hanya untuk memancing ikan. Ini membuat wisata waduk tidak pernah sepi dari pengunjung setiap harinya. Kelompok kami melakukan penaburan benih ikan bandeng 2500 ekor di waduk Tanjungan, dibantu oleh pengelola divisi perikanan yaitu bapak Harianto.
Kenapa kami disarankan memilih ikan bandeng? Karena selain ikannya bisa diolah, pengelola juga tidak perlu memberikan makanan karena ikan bisa memakan tumbuhan alami seperti lumut yang ada di dalam waduk.