Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Desa Bajangan

Mahasiswa UMM yang sedang melakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM

Mencegah Balita Mengalami Stunting, Mahasiswa PMM UMM 82 Bantu Kegiatan Posyandu di Desa Bajangan

Diperbarui: 16 Agustus 2021   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PMM UMM 82 bersama Ibu Nurul Khomariyah selaku Bidan Desa Bajangan dan Kader Posyandu Dusun Bajangan Timur  (DOKPRI)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 12 Kelompok 82 membantu kegiatan Posyandu di Desa Bajangan, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan yang diadakan selama 5 hari dimulai dari tanggal 5 hingga 10 Agustus 2021.

Kegiatan Posyandu ini rutin dilaksanakan setiap sebulan sekali "Posyandu ini kegiatan rutin tiap bulan, jadi setiap bulan pasti ada kegiatan Posyandu," tutur Ibu Nurul Khomariyah selaku Bidan Desa Bajangan, Jumat (6/10).  Pelaksanaan kegiatan posyandu ini bertujuan untuk memantau status gizi balita di Desa Bajangan, sehingga dapat mengurangi dan mencegah angka balita stunting.

Ibu Nurul menjelaskan bahwa stunting adalah anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan umur, yangmana salah satunya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi. Di Desa Bajangan sendiri terdapat sekitar 30 balita stunting dari total 190 balita, yang artinya sekitar 15% balita di Desa Bajangan masih kekurangan asupan gizi. 

Posyandu Bajangan telah mengajukan anggaran khusus untuk memberikan makanan tambahan bagi balita stunting "Untuk mengatasi balita stunting, setiap bulan diberikan makanan tambahan, masih mengajukan anggaran untuk makanan tambahan balita stunting, namun untuk ibu hamil sudah ada" tutur Ibu Nurul Khomariyah selaku Bidan Desa Bajangan,  Jumat (6/10).

Posyanndu Bajangan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini dengan cara melakukan evaluasi tinggi badan setiap 6 bulan sekali dan mengukur dengan aplikasi yang dapat mendeteksi apakah anak tersebut mengalami stunting atau tidak. 

Selain itu, langkah preventif untuk mengatasi balita stunting adalah dengan cara memberikan obat cacing yang diberikan setiap 6 bulan sekali "Obat Cacing untuk mengatasi kurang gizi diberikan 6 bulan sekali dikasihkan untuk anak usia 1 sampai 5 tahun dengan dosis untuk anak 1 sampai 2 tahun setengah tablet, dan untuk anak diatas 2 tahun, 1 tablet" tutur Ibu Khomariyah pada Jumat (6/10). Selain pemberian obat cacing, Posyandu Bajangan juga rutin memberikan vitamin A dengan tujuan untuk mencegah rabun senja atau untuk menjaga kesehatan mata yang diberikan 2 kali setahun pada bulan Februari dan Agustus. 

Ibu Nurul mengatakan bahwa vitamin A hanya diberikan pada anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun dengan dosis yang berbeda. Untuk anak berusia 6 sampai 11 bulan, diberikan vitamin A berwarna biru dengan dosis setengah dari vitamin A berwarna merah dan untuk anak berusia 1 sampai 5 tahun, diberikan vitamin A berwarna merah dengan dosis setengah kali lebih tinggi dari vitamin A berwarna biru.

Mahasiswa PMM UMM 82 bersama Ibu Nurul Khomariyah selaku Bidan Desa Bajangan dan Kader Posyandu Dusun Leles (Dokpri)

Kegiatan Posyandu di Desa Bajangan ini dibagi menjadi 5 pos dengan pembagian pos per RW di dusun Bajangan Barat, Bajangan Timur, Leles, Kunten I dan Kunten II. Di Dusun Kunten dibagi menjadi dua pos karena letak nya yang sangat jauh. Pihak Posyandu Bajangan ingin mendekati warga agar mereka tidak terlalu jauh untuk menuju ke pos posyandu. 

Jumlah sasaran disetiap dusun berbeda beda seperti yang dikatakan oleh Ibu Nurul "Setiap Dusun tidak sama sasarannya, Bajangan Barat ada 50 Balita, Bajangan Timur 60, Leles 30, Kunten I 35, Pos Kunten II 15". Setiap dusun mempunyai kader posyandu, "Kader Posyandu Desa Bajangan ada 25, untuk Bajangan Timur 6 orang, Lain daerah masing masing 5 orang" tutur Ibu Sukriyah selaku salah satu kader Posyandu di Dusun Bajangan Timur Kamis (5/10).

Pengukuran Tinggi dan Berat Badan Balita oleh Mahasiswa PMM UMM 82 (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline