Lihat ke Halaman Asli

Kembangkan UMKM Sattowan, Mahasiswa PMM UMM Lakukan Re-Branding Produk Jamu

Diperbarui: 20 April 2021   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

 

Dampak adanya Pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terutama didaerah perkampungan yang mayoritas masih belum paham akan pemanfaatan teknologi. Khususnya di Kampung Sattowan terdapat jamu herbal sebagai olahan unggul kampung tersebut. Maka dari itu, Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan mengembangkan UMKM di Kampung Sattowan. 

Didampingi oleh Faris Rizal Andardi, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Mahasiswa PMM UMM Kelompok 95 gelombang ke-4 tersebut siap terjun dan membantu pelaku usaha masyarakat Kampung Sattowan dalam pengembangan UMKM. Dalam kegiatan ini, selain bersama pelaku usaha jamu tradisional, kami juga melibatkan beberapa warga serta dipantau langsung oleh Ibu Su’ud selaku RT 1.

Senin (12/04) lalu Mahasiswa PMM UMM bersama pelaku usaha melakukan kegiatan pengolahan jamu tradisional [a3] yang dilakukan dirumah RT 1[a4] . Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa PMM UMM yaitu ikut serta membantu proses pembuatan dan pengemasan jamu yang diarahkan langsung oleh pelaku usaha. Jamu yang diproduksi berbahan dasar kunyit dengan tetap menggunakan cara tradisional yang diarahkan langsung oleh pelaku usaha tersebut.

proses pembuatan jamu-dokpri

Nurul Atikah selaku Koordinator PMM UMM menjelaskan bahwa pada awalnya produk jamu ini menggunakan kemasan toples kecil tanpa ada logo atau nama produk, kemudian kami perbarui dengan menggunakan standing pouch ditambah dengan pemberian sticker logo jamu yang berisikan komposisi, alamat dan juga no.telp agar memudahkan pemesanan produk jamu.  

kemasan awal-dokpri

Menurut Annisa selaku salah satu anggota PMM UMM, kegiatan ini dilakukan guna membantu negembangkan UMKM untuk meningkatkan perekonomian daerah tertuama dimasa pandemi. Apalagi kurangnya inovasi serta pelaku usaha yang belum memanfaatkan pemasaran online untuk pendistribusian barang. Hal tersebut juga menjadi permasalahan pelaku UMKM di Kampung Sattowan (Pejagan). Mereka masih menerapkan cara tradisional yaitu dengan pemasaran dari mulut ke mulut. Sehingga, salah satu permasalahan UMKM yang sering dihadapi oleh usaha kecil adalah distribusi dan pemasaran yang kurang tepat. Maka dari itu Mahasiswa PMM UMM  membantu pelaku UMKM di Kampung sattowan untuk meung-upgrade kemasan supaya lebih menarik dengan pembuatan label serta membantu memasarkan produk melalui media masaa. Sehingga a produk UMKM di Kampung Sattowan dapat bersaing dipasar lokal maupun global



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline