Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Kelompok 80

PMM UMM Gelombang 3 Kelompok 80

Mahasiswa UMM Sadarkan Masyarakat tentang Covid-19 Melalui Seni Mural

Diperbarui: 11 Agustus 2020   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan PMM (Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa) Bhaktimu Negeri yang berlokasi di Desa Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan salah satu program unggulannya yakni pembuatan mural. Menurut Warosatul salah satu mahasiswa PMM Desa Teros sekaligus koordinator program kerja mengatakan bahwa "Mural ini mempunyai nilai lebih karena dibuat berbeda, yaitu memiliki konsep tentang pencegahan virus covid-19" ujarnya.

Mahasiswa yang melaksanakan kegiatan PMM (Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa) Bhaktimu Negeri ini tergabung ke dalam kelompok 80 gelombang 3 yang beranggotakan diantaranya Warosatul Hayani, Baiq Septin Nusivera, Siti Hanifa Rahmah, Nuri Hikmayanti dan Aro Sikkatut Thoyyibah. Serta dosen pembimbing lapang Novita Ratna Satiti, S.E., M.M. dengan mengusung tema “Meningkatkan kesadaran masyarakat yang tanggap menghadapi pandemic covid-19”.

Mural ini mengandung makna tentang pentingnya menjaga jarak (social distancing) dan selalu menggunakan masker agar senantiasa terhindar dari virus covid-19. Selain itu juga, kami memilih seni mural ini karena pembuatan banner dan poster dirasa kurang efektif dan kurang menarik serta membutuhkan banyak dana. Melalui seni mural, masyarakat bisa menyalurkan hobi menggambarnya.

Dok. KKN

Lokasi pembuatan mural ini bertepatan di tembok depan kantor postu (puskesmas pembantu) yang di lakukan oleh elemen masyarakat, di bantu oleh "Garda Tuntang" (Gerakan Pemuda Tuntang) dan anak-anak. Seni mural ini dikerjakan selama satu minggu, terhitung sejak tanggal 4-11 Agustus 2020.

Kembali menambahkan Septin salah satu anggota, proses awal pembuatan mural bermula dari riset sebelum PMM ini dimulai, yang berfokus pada tema tentang pencegahan covid-19. Selanjutnya desain untuk mural dipersiapkan oleh salah satu anggota Garda Tuntang (Gerakan Pemuda Tuntang). Sedangkan untuk bagian melukis ke tembok dilakukan langsung oleh masyarakat yang dibantu oleh kelompok kami.

“Semoga warga Desa dapat mengambil dan memahami makna dari mural yang dibuat. Serta tidak mencoret atau merusak karya ini karena itu merupakan bentuk apresiasi yang penting bagi kami,” ungkap Hikmah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline