Dari kepanjangan PMM sendiri yaitu pengabdian pada masyarakat oleh mahasiswa, tentunya program ini harus mempunyai pengaruh pada masyarakat. Tujuan dari kegiatan PMM ini sendiri adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Terkadang, masyarakat membutuhkan bantuan dari pihak luar dalam mengelola kegiatan sosial di daerahnya. Dari hal tersebut, kami dari kelompok 30 gelombang 09 PMM Universitas Muhammadiyah Malang melakukan pengabdian tersebut di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pengabdian ini kami lakukan dari 22 Agustus 2022 hingga 22 September 2022. Salah satu pengabdian yang kami lakukan yaitu penyuluhan mengenai bahaya merokok yang kami sampaikan kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN 02 Sumbersekar.
Seperti yang sudah diketahui, rokok termasuk salah satu masalah terbesar di negeri kita tercinta. Menurut Kementrian Kesehatan RI, Indonesia termasuk negara pengguna rokok tertinggi. Tidak menutup kemungkinan ini bisa berlanjut terus-menerus dan bahkan meningkat secara drastis. Tidak hanya orang dewasa, terdapat pula dari kalangan remaja dan anak-anak yang memiliki kebiasaan merokok. Kebiasaan ini bisa dipengaruhi oleh keluarga, teman, lingkungan sekitar dan lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya informasi yang dipahami masyarakat tentang bahaya merokok dan pengetahuan mengenai zat kimia nikotin di dalam daun tembakau yang menyebabkan perokok menjadi pecandu dan sulit untuk berhenti apabila sudah mulai merokok.
Promosi di bidang kesehatan tentang bahaya merokok perlu dilakukan dan diharapkan bisa menjadi upaya untuk meningkatkan pencegahan dan memotivasi mereka agar tidak mencoba rokok maupun terpengaruh ajakan merokok baik dari teman, keluarga atau orangtua, dan media massa dengan mengetahui bahaya rokok dari segi kesehatan, ekonomi, dan sosial. Karena itulah kami melakukan penyuluhan dari tingkatan terendah yaitu anak-anak, agar mereka mengetahui dan waspada sejak dini mengenai bahaya merokok.
Adanya penyuluhan tersebut diharapkan dapat menekan kenaikan jumlah perokok di Indonesia. Berkurangnya jumlah perokok ini akan berhubungan dengan berkurangnya jumlah orang sakit akibat rokok yang nanti berpengaruh pada peningkatan beban kesehatan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H