Lihat ke Halaman Asli

Dini Tri Wulansari

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)

Jangan Lagi Dibuang! Sejumlah Mahasiswa UMM Mengolahnya Menjadi Puding

Diperbarui: 7 Juli 2021   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Foto anggota panti beserta hasil puding

Malang – Siapa yang tidak tahu buah naga? Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, selain karena harganya yang terjangkau juga mudah dijumpai dimana-mana. Buah dengan ciri khas bewarna merah ini termasuk buah yang dapat tumbuh sepanjang musim yang mengandung segudang gizi baik untuk tubuh. Tak hanya dagingnya saja, kulit buah naga pun ternyata memiliki manfaat yang tak kalah baik dengan kandungan kaya vitamin C, vitamin E dan antioksidan.

Sayangnya, kulit sekitar 30%-35% dari berat buahnya belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga hanya dibuang sebagai sampah. Tetapi, sekelompok mahasiswa UMM melalui program PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Kelompok 54 gelombang 5, limbah kulit buah naga diolah menjadi produk olahan berupa puding. Didukung oleh studi ilmiah menunjukkan bahwa kulit buah naga merupakan sumber antioksidan dengan adanya pigmen antosianin dan tentunya tidak mengandung toksik.

Kegiatan pembuatan pudding ini berlangsung pada hari minggu 20 Juni 2021, yang dilaksanakan bersama anggota Panti Asuhan Nurul Abyadh, Malang, Jawa Timur. Program kegiatan pembuatan puding ini didasari agar limbah kulit buah naga tidak menjadi sumber pencemaran lingkungan. Selain itu juga memberikan informasi apa saja kandungan dan manfaat kulit buah naga yang sangat baik bagi tubuh sehingga tidak terbuang percuma.

Gambar 2. Proses pembuatan puding

“Pemanfaatan kulit buah naga menjadi puding ini memang berharap untuk mendapat warna yang merah tanpa harus menggunakan zat pewarna sintesis lain, dimana dapat menghilangkan kekhawatiran akan pengaruh buruk bagi kesehatan.” Jelas salah satu anggota kelompok. Pada dasarnya memang penggunaan pewarna sintesis lebih unggul dari segi warna terjamin, jenis warna yang beragam dan lebih praktis dalam penggunaan. Namun, pengaruh penggunaan pewarna sintesis seperti Rhodamin B, Methanyl Yellow, dan Amaranth pada pengolahan makanan, sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat memicu terjadinya kanker serta kerusakan ginjal dan hati. Selama proses pembuatan bersama terlihat cukup antusiasme dari anggota panti karena menurut penuturan mereka bahwa ini adalah hal yang baru dan belum banyak informasinya. “Proses pembuatannya ternyata mudah sekali dan warna yang dihasilkan juga menarik sih kak, jadi kemungkinan kami bisa membuatnya lagi dikemudian hari.” Ujar Wulandari salah satu anggota panti.

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan pengganti KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM. Seluruh kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Sri Winarsih, S.TP., MP. Besar harapan agar program kerja yang telah diusung oleh PMM Kelompok 54 Gelombang 5 dapat bermanfaat dan ilmu yang disampaikan dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya.

Video tutorial pembuatan selengkapnya dapat dilihat :




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline