Lihat ke Halaman Asli

Program Rumah Ramah Ibu dan Anak (RRIA) Bantu Cegah Peningkatan Angka Stunting Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang

Diperbarui: 18 Maret 2023   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Stunting merupakan salah satu permasalahan yang banyak terjadi di berbagai negara berkembang di dunia, tak terkecuali di Indonesia yang saat ini menyebutkan 1 dari 3 balita termasuk dalam kategori stunting. Permasalahan gizi atau stunting ialah kondisi gangguan gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tubuh lebih pendek dari ukuran balita seusianya. Balita stunting cenderung memiliki kerentanan yang tinggi terhadap penyakit serta produktivitas kecerdasan yang berada dibawah normal atau bahkan rendah.

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 prelevansi stunting di Indonesia mencapai angka 21,6%, yang dimana menurut WHO angka tersebut dapat dianggap kondisi kronis. Artinya, secara nasional permasalahan stunting di Indonesia masih tergolong kronis dan harus menjadi fokus utama pemerintah dalam menanganinya. Hal ini selaras dengan pemerintah daerah yang mendapat mengambil peran penting dalam pencegahan dan penurunan angka stunting di setiap wilayahnya.

Disinilah praktikan Program Studi Kesejateraan Sosial Universitas Muhammadiyah Malang hadir dalam membantu pemerintah daerah, terutama di Kecamatan Ngantang tepatnya di Desa Banturejo. Karena berdasarkan survey didapatkan bahwa Desa Banturejo merupakan salah satu desa yang termasuk kedalam desa suspect masalah anak dengan kategori stunting. Maka dari itu, praktikan kelompok 8 hadir sebagai agent of change yang akan membantu pemerintah desa dalam mewujudkan rumah yang ramah bagi ibu dan anak agar terhindar dari permasalahan stunting.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka terciptalah sebuah program kelompok praktikan dengan nama “Rumah Ramah Ibu dan Anak (RRIA)” yang berfokus pada pencegahan peningkatan angka stunting di Desa Banturejo. Sasaran dari program RRIA ini ialah ibu-ibu balita dengan anak kategori stunting serta kader kesehatan balita di Desa Banturejo. Dalam penyelenggaraannya, kelompok praktikan bekerja sama dengan pemerintah desa, puskesmas kecamatan serta tenaga profesional dari Independen Pekerja Sosial Indonesia (IPSPI).

Program RRIA terdiri dari 3 kegiatan yang berkelanjutan, yang pertama yakni diadakannya penyuluhan kepada ibu-ibu balita mengenai upaya pencegahan stunting dengan tema “Stunting Minggat, Desaku Tumbuh Sehat!”. Dalam kegiatan ini, ibu-ibu diberikan pengetahuan mengenai bahaya stunting kepada anak serta cara pencegahannya sejak dini. Yang kedua, kelompok praktikan memberikan modul dengan tema “Gizi Seimbang untuk Anak dan Bayi” yang dikemas melalui permainan sederhana. Dalam modul ini, ibu-ibu diberikan semacam simulasi mengenai pemberian makan yang baik dan seimbang untuk anak yang dipandu langsung oleh fasilitator kelompok.

Dok. pribadi

Kegiatan RRIA yang terakhir, yakni peningkatan kapasitas kader kesehatan balita di Desa Banturejo dalam meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mengenai upaya pencegahan stunting melalui pendekatan modul Emotional Demonstration (Emo-Demo). Pendekatan ini berupaya memberikan pemahaman mengenai pencegahan dan pengurangan angka stunting yang disimulasikan menjadi sebuah games atau permainan. “Dengan modul Emo-Demo pengetahuan dan pembelajaran tentang stuning jadi lebih mudah diserap dan menarik” ujar ibu Ginik selaku ketua Kader Kesehatan Desa Banturejo. Hal ini juga disampaikan oleh ibu Yenti selaku Sekretaris Desa “Saya juga tertarik kalau pendekatannya semacam permainan gini, jadi lebih menarik” ujarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline