Lihat ke Halaman Asli

PMM Kel9 Gel18 UMM

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa

Ciptakan Ekonomi Kreatif melalui Sosialisasi Pembuatan Jamu Instan

Diperbarui: 13 Januari 2022   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yayasan Panti Asuhan Al-Ma'un

Malang (13/01/2022) - Di masa pandemi Covid-19 ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat sebuah prorgam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) sebagai pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Melalui program yang bernama Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM), membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide kreatif serta ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Harapan tersebut yang kemudian direalisasikan oleh TIM PMM Kelompok 9 Gelombang 18, yang berlokasi di Yayasan Panti Asuhan Al-Ma'un, Ngajum, Kabupaten Malang. Salah satu program yang dirancang dan dilaksanakan oleh mahasiswa UMM melalui program Pengabdian Pada Masyarakat (PMM) ini, yaitu terkait edukasi kepada warga yayasan dengan program kreatif yakni membuat serbuk minuman herbal atau yang lebih familiar disebut dengan jamu instan. Jamu instan tersebut, selain untuk meningkatkan imunitas tubuh, juga bisa menjadi lahan ekonomis untuk warga Yayasan Panti Asuhan Al-Maun.

Pelaksanaan program kerja tersebut berlandaskan pada pengamatan yang telah dilakukan melalui survei lokasi, bahwa ditemukan adanya peluang bisnis yang dapat menambah penghasilan di Yayasan Al-Maun, Ngajum.  Hal ini mengingat bahwa mayoritas masyarakat sekitar bermata pencaharian petani yang meliputi petani padi, sayur, dan tanaman Zingiberaceae (suku temu-temuan) seperti jahe, kunyit, temulawak, dsb. Maka dari itu TIM PMM kelompok 9, gelombang 18 ini memutuskan untuk melakukan program kerja dalam bentuk ajakan dan sosialiasi kepada warga yayasan untuk membuat jamu kunyit instan yang harapannya dapat dijadikan sebagai inspirasi usaha lokal.

Di samping dapat memanfaatkan sumber daya alam dan mampu membantu meningkatkan perekonomian warga Yayasan Al-Ma'un, hal tersebut juga berkenaan dengan antusiasme warga Yaysan Al-Ma'un yang gemar mengonsumsi jamu untuk menjaga imunitas tubuh.

Hal tersebut dibuktikan dengan fakta di lapangan bahwa Ibu Pengasuh Yayasan Al-Ma'un kerap membeli jamu botolan di pedagang keliling untuk konsumsi para santri Yayasan Asuhan Al-Ma'un. Dengan adanya program kerja sosialiasai pembuatan jamu instan ini, selain dapat menghemat pengeluaran juga dirasa lebih sehat karena megetahui sendiri secara pasti bagaimana proses pembuatannya sehingga bisa dijadikan stock sewaktu-waktu. Tak heran jika program ini dapat diterima baik oleh warga Panti Asuhan terutama Ibu pengasuh Yayasan Al-Ma'un yaitu Ibu Rema.

Yayasan Panti Asuhan Al-Ma'un

Bahan yang dibutuhkan juga sangat ramah kantong, karena hanya membutuhkan kunyit, gula pasir, dan air sehingga dirasa cocok untuk awalan merintis usaha. Selain itu, pemilihan kunyit sebagai bahan utama pembuatan jamu instan dalam program ini karena manfaatnya yang beragam.

Dilansir dari Jurnal Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, kunyit memiliki senyawa kurkumin dan minyak atsiri yang mempunyai peranan sebagai antioksidan, anti-inflamasi, anti tumor, anti kanker, dan anti mikroba/anti bakterial. Kunyit juga memiliki sifat anti jamur yang dapat melawan virus saluran pernafasan penyebab flu, mengurangi kerusakan sel, meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh, meningkatkan kesehatan pencernaan, mengurangi rasa nyeri, menyembuhkan luka, menyembuhkan gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya.

Dilihat dari salah satu manfaatnya yakni sebagai anti bakterial dan dapat menyembuhkan luka pada kulit, diharap jamu kunyit instan ini juga bisa menyembuhkan penyakit gatal-gatal (scabies) yang diderita oleh para santri di Al-Maun selain melalui bantuan salep dan obat lainya.

Serta melalui kegiatan ini diharapkan inovasi dari Tim PMM UMM dapat bermanfaat untuk warga Yayasan Panti Asuhan Al-Ma'un, salah satunya dapat dijadikan sebagai produk untuk membuka sebuah usaha yang nantinya dapat membantu meningkatkan ekonomi dan ketrampilan berwirausaha para santri disana sebagai bekal hidup di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline