Lihat ke Halaman Asli

Deby Angraini

Mahasiswa

Kelompok 60 PMM bersama Guru Sosialisasi dan Pengenalan dalam Menanamkan Nilai Empati: Komitmen Anti-Bullying Usia Dini Anak TK Jaya Kusuma

Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cap tangan komitmen anti Bullying/dok. pri

Bullying merupakan masalah besar yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memahami anti-bullying sejak usia dini, bahkan di TK. Tujuan dari pengenalan ini adalah untuk membuat lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif untuk semua anak. Sangat banyak kasus perundungan atau bullying di sekolah yang perlu diperhatikan, maka dari itu Tim PMM kelompok 60 gelombang 4,Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama dengan Guru Tk Jaya Kusuma dalam melakukan kegiatan  Cap Tangan Bertema Anti Bulliying, untuk menghasilkan anak-anak yang memiliki sifat saling menyayangi, hormat kepada guru dan peduli sesama teman.

Memperkenalkan perilaku anti Bullying/dok. pri

Mengapa Penting Memperkenalkan Anti-Bullying di TK?

Pembentukan Karakter Sejak Usia Dini: Usia kanak-kanak tumbuh kembang adalah periode penting dalam pembentukan karakter. Tujuannya untuk mencegah perilaku bullying di kemudian hari dengan mengajarkan nilai-nilai positif seperti empati, menghargai perbedaan, dan kerja sama.

Penyebab Bullying Dini: Anak-anak yang terbiasa dengan perilaku agresif atau eksklusif mungkin tidak menyadari dampaknya terhadap orang lain. Dengan mempelajari konsep anti-bullying sejak dini, kita dapat mengurangi risiko perilaku tersebut.

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman: Sangat penting bagi perkembangan anak untuk memiliki lingkungan yang aman dan mendukung mana anak-anak dapat belajar dan bermain dengan lebih baik

Cara Memperkenalkan Anti-Bullying kepada Siswa TK

Cerita dan Permainan: Buku dan permainan adalah cara yang bagus untuk mengajarkan nilai-nilai anti-bullying. Pilih cerita dengan karakter yang berperilaku baik dan menghargai satu sama lain.

Diskusi dan Role Play: Ajak anak-anak berbicara tentang bagaimana mereka berperasaan jika teman mereka bertindak tidak baik. Latihan peran, juga dikenal sebagai role play, dapat membantu anak-anak memahami situasi dan mengetahui cara menghadapi bullying.

Mengajarkan Empati dan Kerjasama: Kegiatan kelompok membantu anak-anak belajar bekerja sama dan merasakan perasaan orang lain. Ini dapat dicapai melalui proyek kelompok atau tim permainan.

Menetapkan Aturan Kelas yang Jelas: Membuat aturan di kelas yang menekankan betapa pentingnya saling menghormati dan bahwa memaafkan tidak diperbolehkan. Pastikan anak-anak mengetahui apa yang terjadi jika mereka berperilaku buruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline