Gambar 1 dan 2. Kegiatan Pembelajaran PMM UMM dengan Adik Adik Warga Desa Sidorejo
Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari 1 tahun, yang menimbulkan berbagai kebijakan dan kegiatan aktivitas silih mulai berganti. Salah satunya adalah Kegiatan Pembelajaran di Sekolah mau tidak mau harus terhenti dan dilaksanakan secara daring (online) hal ini diungkapkan dan diputuskan oleh Nadiem Makariem selaku Menteri Budaya dan Pendidikan Indonesia Maret 2020.
Pembelajaran daring, masih menimbulkan Pro dan Kontra bagi para Siswa, Orang Tua, dan Guru karena ini adalah hal baru bagi mereka. Banyak dampak yang ditimbulkan, dari sisi Siswa, Siswa merasa kurang memahami atas penjelasan materi guru yang disampaikan melalui Suara atau Video sehingga terkadang Guru cenderung hanya memberikan Tugas dan Siswa memahami materi nya sendiri. Di Sisi Orang Tua, Orang Tua yang disibukan dengan Pekerjaan tidak terlalu memahami betul akan materi yang dipelajari oleh Anaknya.
Oleh karena itulah, Lagi lagi Mahasiswa UMM mencoba mengatasi permasalahan ini dalam program PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yang dilaksanakan pada tanggal 12 - 30 Juni 2021. Perwakilan Kelompok 4 Gelombang 5 memberikan bantuan bagi Anak Anak Warga Desa Sidorejo dengan membuka Sekolah Darurat di Gubuk Baca Ki Hajar Dewantara.
Pembelajaran berlangsung dengan membantu Adik adik dalam menyelesaikan Tugas Tugas yang diberikan oleh Guru Siswa tersebut. Dengan bantuan Mahasiswa PMM UMM, Orang Tua Siswa tersebut turut bersyukur atas bantuan yang diberikan Kakak Kakak Mahasiswa dikarenakan Orang Tua Siswa sempat mengalami kegelisahan dan kebingungan dalam membantu mengerjakan Tugas yang diberikan oleh Guru ketika masa Pembelajaran Daring ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H