Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 233 Universitas Muhammadiyah Malang telah di buka pada Kamis, 27 Juli 2023 di balai desa Curung rejo. Pembukaan ini di hadiri oleh sekertaris desa dan sebagian staff desa Curungrejo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.
Di bawah pimpinan DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dan di bawah arahan dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) bapak Faris Rizal Andardi ST., MT, PMM yang beranggotakan Faisal Aditiya S. , Raihan Reynaldi, Resa Azhar, Titus Elian, Moh.Izharul Haq dari jurusan Teknik Sipil fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang yang bertemakan "Pengembangan Fasilitas Umum di RT 08/RW 02,Dusun Boroutara "
Berinisiatif membuat serangkaian kegiatan yang salah satunya menjadi program unggulan kelompok 233 PMM UMM yang di bimbing oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) bapak Faris Rizal Andardi ST., MT.
Mushola RT 08/RW 02 Dusun Boroutara , yang telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan spiritual bagi warga sekitar, kini menjalani transformasi visual yang mengesankan. Pengecatan ulang menjadi bagian dari upaya untuk memberikan sentuhan segar pada bangunan suci tersebut.
Anggota PMM memutuskan untuk melakukan revitalisasi eksterior mushola. Pengecatan ulang eksterior mushola dilakukan dengan warna yang lebih terang dan segar, menggantikan warna lama yang sudah pudar akibat paparan cuaca. Langkah ini tidak hanya memberikan tampilan yang lebih cerah pada bangunan, tetapi juga menciptakan aura yang lebih menyambut dan damai bagi para jamaah.
Proses Pengecatan memerlukan Beberapa tahapan penting agar bangunan yang di cat tampak lebih segar dan menarik. Langkah awal sebelum pengecatan yaitu mempersiapkan bahan-bahan seperti cat tembok, cat kayu, kuas, plamir, kapi, thinner. Langkah kedua membersihkan dinding dari lapisan cat lama yang sudah pudar, Kemudian dilapisi dasar dengan plamir, setelah plamir kering kemudian dilanjut dengan proses pengecatan, proses pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas roll untuk bagian tengah-tengah dinding dan menggunakan kuas kecil untuk bagian pinggir dinding.
Pengurus mushola berharap bahwa pengecatan ulang ini akan memberikan energi baru bagi masyarakat setempat dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan keagamaan. Langkah ini juga diharapkan dapat menginspirasi pemeliharaan dan peremajaan pada tempat-tempat ibadah lainnya, sehingga selalu menjadi tempat yang nyaman dan bermakna bagi semua orang yang datang.