HOAX atau berita palsu sudah menjadi masalah umum yang terjadi dimasyarakat, terkesan sepele namun berita palsu dapat menimbulkan masalah yang beragam dimasyarakat, mulai dari kesalahpahaman kecil sampai konflik besar di masyarakat. Mudahnya penyebaran berita palsu disebabkan luasnya akses gawai dan media sosial namun masyarakat awam kurang bijak menyebarkan informasi karena kurangnya kemampuan menilai hal yang layak dan tidak layak disebarkan.
Berangkat dari keresahan itu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melalui program PMM Kelompok 96 Gelombang 7 memberikan edukasi mengenai jurnalisme warga di desa Awang-Awang Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. "Kami menyadari bahwa akar masalah dari marak dan mudahnya penyebaran HOAX sebenarnya kurangnya edukasi tentang jurnalisme warga di masyarakat bahkan ada yang baru mendengar tentang jurnalisme warga, karena kurang mengerti kadang masih sering asal share berita yang belum valid.", tutur Hafiz Aqmal Djibran selaku salah satu Mahasiswa PMM.
Dalam kegiatan edukasi tersebut selain memperkenalkan lebih jelas apa itu jurnalisme warga, materi lain seperti cara memilah dan menulis berita yang benar juga diberikan kepada masyarakat dengan harapan kualitas jurnalisme warga khususnya di desa Awang-Awang bisa semakin meningkat, dapat berkontribusi lebih dan berkolaborasi dengan jurnalis profesional. "Materi cara memilih dan menulis berita yang benar menjadi fokus utama kami dalam edukasi kali ini, karena dengan teredukasinya masyarakat dapat menambah kontribusi dalam jurnalisme warga dan tentu menekan penyebaran disinformasi di masyarakat.", tutur Revaldy selaku koordinator kelompok PMM.
"Saya merasa edukasi tentang jurnalisme warga ini sangat berguna, karena dari kegiatan hari ini saya baru kalau masyarakat awam seperti saya ternyata bisa berkontribusi lebih, asal mengerti dan tidak menyebarkan berita bohong", tutur Edy salah satu peserta edukasi jurnalisme warga. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua jam tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat.