Lihat ke Halaman Asli

Melatih Kreativitas Remaja, Mahasiswa PMM UMM Lakukan Pembuatan Masker Tie Dye Bersama Remaja Desa Tongas kulon

Diperbarui: 2 Oktober 2021   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan MAsker Tie Dye Bersama Remaja Desa Tongas Kulon

Pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indonesia  hingga saat ini. Dengan adanya pandemi ini, membuat masyarakat selalu dianjurkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, salah satunya dengan memakai masker. Masker sendiri saat ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tetapi juga sebagai trend dan fashion. Karena sekarang ini wajib hukumnya untuk memakai masker ketika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah.

Melihat hal tersebut, kami dari kelompok 30 gelombang 13 PMM Universitas Muhammadiyah Malang, berinisiatif untuk mengajak remaja-remaja yang ada di Desa Tongas Kulon untuk melakukan pembuatan masker tie dye. Tie dye merupakan teknik jumputan pada beberapa bagian tertentu, kemudian diikat dengan tali, dan dicelupkan ke dalam pewarna (dye) sehingga warna akan terserap ke dalam kain dan terbentuklah sebuah pola-pola tertentu.

Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat masker tie dye ini diantaranya yaitu:

  • Masker kain putih polos
  • Karet rambut
  • Pewarna kain
  • Air
  • Plastik zip lock
  • Baskom
  • Botol

Sedangkan untuk cara pembuatannya yaitu:

  • Menyiapkan alat dan bahan
  • Menyiapkan baskom berisi air, kemudian merendam masker selama 10 menit
  • Mengikat masker menggunakan karet sesuai bentuk yang dinginkan
  • Memberi pewarna pada masker dengan menggunakan warna yang berbeda-beda
  • Memasukkan masker yang telah diberi pewarna ke dalam plastik zip lock, kemudian di diamkan selama 7 jam agar warnanya dapat meresap
  • Setelah di diamkan selama 7 jam, lalu di bilas dengan air bersih

Kegiatan pembuatan masker tie dye ini di ikuti oleh remaja Desa Tongas Kulon dengan sangat antusias. Hal ini karena sebagian besar dari mereka hanya menggunakan masker kain dan masker medis saja, sehingga ketika mereka diajarkan untuk membuat masker dengan teknik tie dye, mereka sangat senang.

Pembuatan masker tie dye ini bertujuan untuk melatih kreativitas remaja sehingga dapat menciptakan hal baru yang menarik dan dapat berguna untuk sehari-hari. Selain itu, dengan adanya pelatihan pembuatan masker tie dye ini, remaja Desa Tongas Kulon mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang tentunya sangat berguna untuk kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline