Lihat ke Halaman Asli

PLN Kalselteng

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah

YBM PLN Khitan Massal Gratis 50 Anak di Banjarbaru

Diperbarui: 20 Mei 2022   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khitanan Massal PLN Kalselteng. Dokpri

Yayasan Baitul Maal PLN (YBM PLN) berkolaborasi dengan Persatuan Istri Karyawan Karyawati PLN (PIKK PLN) menggelar aksi peduli terhadap masyarakat Kota Banjarbaru. Kali ini, puluhan anak mengikuti acara khitanan massal.

"Ini bentuk kepedulian kami, PLN untuk masyarakat sekitar. Dananya dihimpun dari zakat penghasilan sebesar 2,5 persen yang disisihkan dari gaji pegawai setiap bulan yang disalurkan melalui YBM," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Tonny Bellamy.

Dalam kegiatan yang bertajuk Khitanan Bersama PIKK PLN Regsumkal dan YBM PLN melibatkan sebanyak 50 peserta berasal dari masyarakat di sekitar wilayah Kantor Induk PLN UIW Kalselteng mendapat pelayanan dalam khitanan massal yang dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022 di Gedung Panglima Batur PLN UIW Kalselteng, Banjarbaru.

Lebih lanjut Tonny mengatakan sebuah perusahaan atau perorangan harus bisa memberikan manfaat untuk lingkungan sekitarnya. PLN kali ini melalui kolaborasi YBM dan PIKK selalu mendekatkan diri kepada para pelanggannya dengan cara-cara humanis, salah satunya dengan kegiatan sunatan massal tersebut.

"Melalui kegiatan bhakti sosial khitanan massal ini, harapannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Banjarbaru pada khususnya. Hal lain yang terpenting adalah suatu bentuk perhatian kami dari PLN untuk masyarakat sekitar," tutur Tonny.

Sekaligus dirinya berharap semoga anak-anak yang telah dikhitan segera sembuh, menjadi anak yang cerdas, berakhlak dan menjadi anak yang soleh, berbakti kepada agama, negara bangsa.

Maskoni (36 tahun), warga Banjarbaru, mengaku sangat terbantu dengan adanya sunatan massal tersebut. Dirinya mengaku sempat kebingungan ketika jagoan kecilnya, Muhammad Al'Ghifari (5 tahun), sudah merengek minta dikhitan.

"Anaknya sudah minta dikhitan, ingin disunat. Meski masih lima tahun, anak saya sudah berani," kata Maskoni.

Dia berharap, bantuan tersebut menjadi berkah buat anaknya kelak. Apalagi, PLN memberikan hiburan dan cinderamata kepada anaknya sehingga anak-anak tidak merasa takut dan gembira ketika akan dikhitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline