Martapura (15/10) - Sebagai bentuk dukungan terhadap electrfying lifestyle melalui kendaraan listrik di Kalimantan Selatan, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng) kenalkan mobil listrik ke Forkopimda Kabupaten Banjar. Electrifying Lifestyle adalah sebuah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan kompor induksi.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Mahligai Sultan Adam Martapura, Kamis (14/10) dihadiri oleh Bupati Kabupaten Banjar H. Saidi Mansyur, Kapolres Banjar AKBP Doni Hadi Santoso, Komandan Kodim 1006/ Martapura Letkol Inf Imam Muchtarom, serta Manager Bagian Jaringan PLN UP3 Banjarmasin Choirul Anwar, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Martapura Ruky Sandra Ary Murti beserta jajarannya.
Bupati Banjar H. Saidi Mansyur yang mencoba langsung mobil listrik tersebut mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjar sangat mengapresiasi serta mendukung inovasi berbasis teknologi yang ramah lingkungan.
"Kami sudah mencoba mobil listrik, yang mana ini adalah mobil yang ramah lingkungan, dan ini adalah teknologi terbaru. Kedepannya agar semakin diminati masyarakat," kata Saidi.
Selain itu dirinya menuturkan kenyamanan mobil listrik menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat yang ingin memilikinya.
"Penggunaan mobil listrik sangat simple, seperti mobil biasa, tarik mesin, handling, dan posisi berkendara sangat nyaman,"
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Martapura Ruky Sandra Ary Murti mengungkapkan, kendaraan yang mengunakan energi listrik jauh lebih hemat ketimbang Bahan Bakar Minyak (BBM).Dirinya menganalogikan pemakaian satu liter BBM dapat menempuh sekitar 10 km, di mana ongkos satu liter bensin sekitar Rp 9.000. Adapun jarak tempuh per liter bensin tersebut setara dengan konsumsi listrik sebesar 1 kWh, di mana harga listrik per kWh hanya Rp 1.400-an."Apabila menggunakan mobil konvensional dapat diambil rata-rata jarak tempuh 10 kilometer per liter atau setara dengan satu liter bensin Pertamax. Kendaraan listrik hanya memerlukan sekitar 1 kWh untuk berjalan kurang lebih 10 kilometer jadi pengguna cukup mengeluarkan biaya kurang lebih antara Rp 1.400-an," jelasnya
Ruky melanjutkan, kendaraan listrik jauh lebih ramah lingkungan, karena menggunakan dinamo sebagai penggerak kendaraan dan tidak ada pembakaran di mesin sehingga tidak menghasilkan emisi gas buang.
"Mobil listrik menggunakan dinamo listrik sebagai penggerak sehingga tidak ada emisi, sementara kendaraan konvensional meskipun dalam kondisi mesin idle pembakaran BBMnya akan jalan terus dan menghasilkan emisi gas buang," pungkas Ruky.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H