Lihat ke Halaman Asli

Nelayan di Pantai Prigi Trenggalek "Panen Ubur-Ubur"

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Salah satu potensi kelautan yang ada di pantai Prigi adalah ubur-ubur. Selain ubur-ubur sudah barang tentu hasil kelautan yang paling menonjol adalah ikan. Setelah hampir dua tahun terakhir tidak ada musim ikan di pantai Prigi, kini hampir sebulan lalu masyarakat/nelayan di pantai Prigi dibikin tersenyum dengan datangnya musim ikan. Dan lebih tersenyum lebar kembali dengan disusulnya musim ubur-ubur.

Musim ikan dan musim ubur-ubur sudah pasti tentu membawa efek positif terhadap kondisi perokonomian nelayan. Nelayan yang semula menganggur akhirnya dapat pergi melaut kembali menangkap ikan juga menangkap ubur-ubur. Yang paling menarik dengan datangnya ubur-ubur adalah munculnya tempat-tempat penimbunan baru untuk mengolah sementar dari ubur-ubur tersebut. Sebelum akhirnya ubur-ubur tersebut dipaking dengan paking bagus oleh pembeli.

Para pembeli ubur-ubur tersebut rata-rata adalah asing. Seperti yang disampaikan oleh Didik, salah seorang nelayan bahwa pembeli dari ubur-uburnya adalah orang Tiongkok. Dan penulis juga mendapati saat makan di sebuah rumah makan di tepi pantai (Rumah Makan Bu Alif), di sana banyak orang Chin (Tiongkok) mereka bercakap dengan bahasa mereka. Sungguh ini adalah lompatan yang sangat luar biasa.

Namun di sisi lain, Didik, nelayan yang kini memilki armada penangkapan ikan dan ubur-ubur merasa kurang puas dengan kondisi yang di alaminya kini. Didik berharapa adanya dampingan dari pihak investor untuk mungkin membuat pengolahan ubur-ubur di Pantai Prigi. Didik juga berharap adanya investor yang mau bekerja sama untuk membiayai peralatan untuk menangkap ikan dan ubur-ubur. Sehingga dia bisa lebih banyak memiliki anak buah kapal. karena yang demikian itu bisa mengurangi pengangguran.

Bagi kompasiana yang sempat membaca tulisa ini dan bermaksud melakukan investasi di dunia kelautan bisa kontak langsung dengan penulis. Penulis memiliki blog sederhana (plikwatulimo.blogspot.com) buat komunikasi dengan siapapun yang berminat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi nelayan yang membutuhkan investasi dan pelaku investasi di dunia kelautan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline