Lihat ke Halaman Asli

Korupsi! Mahasiswa Penerima Bidikmisi dan UKT Rendah

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pekenalkan, namaku Qiky, aku adalah salah satu mahasiswa ternama di indonesia, dan aku juga termasuk penerima beasiswa bidikmisi, bidikmisi adalah bantuan biaya hidup bagimahasiswa yang kurang mampu, namun memiliki prestasi yang cukup, dan slogan bidikmisi kalau gak salah itu.. Memutus rantai kemiskinan.. yang katanya akan menyurvey rumah calon penerima, tapi nyatanya tidak ada survey sama sekali. Di kampusku…

namun beasiswa ini banyak yang menyalah gunakan, diantaranya banyak mahasiswa yang sebenarnya mampu, namun mengaku dan berharap mendapat beasiswa ini, seperti halnya teman sekampusku, dia menjadi penerima bidikmisi, padahal handphonenya smartphone, ada juga yang motornya keren, itu pun masih baru dan masih menjalani biaya pengkreditan, itu sama saja mereka mengambil hak orang lain yang lebih membutuhkan.

Ada juga teman sekampusku, penerima bidikmisi juga, dia selalu berfoya foya saat uang bidikmisinya baru cair, pasti barang mereka selalu ada yang baru, padahal uang itu kan uang subsidi pemerintah, yang di haruskan untuk biaya hidup.. tapi malah digunakan untuk yang lainya, ini juga bisa dinamakan korupsi, meskipun dia merasa menggunakan uangnya sendiri, padahal ini kan uang rakyak, dari hasil pajak, diantara uang itu ada juga uang orang yang benar benar kurang mampu, tapi malahan kita menggunakan seenaknya saja.

Ironisnya lagi, banyak mahasiswa penerima bidikmisi yang mengatakan saya adalah pemuda penerus bangsa dan akan memberantas korupsi, ini kan sama saja malingteriak maling.

Sekarang bicara tentang UKT, yang bersifat subsidi silang, ini pun tahun 2013 masih berantakan di kampusku, banyak mahasiswa yang seharusnya mendapat UKT rendah tapi malah mendapat golongan tinggi begitu ugasebaliknya, banyak yang memalsukan data, ada yang mengaku tidak memiliki motor ataupun mobil, padahal nyatanya banyak. Alhasil pada tahun 2013 banyak yang berdemo tentang UKT, sampai sampai ada rumor ingin menjual ginjal untuk membayar UKT.

Meskipun harus menyertakan surat dari kelurahan jika tidak memiliki mobil atau motor, banyak juga mahasiswa yang memalsukan surat tersebut, karena rumah asal mahasiswa jauh dari alam kampusnya. Jadi mereka bisa dengan mudah memalsukan tandatangan ataupun stempelnya, karena tidak ada yang tahu, dan pikak kampuspun tidak ada yang menyurvey,,

Kemarin, saat temenku menuju bagian akademik, melakukan Tanya jawab, yang intinya seperti ini, “Kenapa ada orang yang mampu mendapat UKT rendah dan bahkan ada pula yang mendapat bidikmisi? Padahal masih ada yang lebih pastas mendapatkanya.” Dan pihak kampus menjawab dengan enteng seperti ini, “Dari pada kami susah susah dan ngabisin biaya transport buat mengunjungi calon mahasiswa, lebih baik uangnya di berika kepada mahasiswa lain.” Kalimat itu ada benernya, tapi bagi saya itu adalah suatu hal yang keliru, karena jika kita menghitung secara matematika, transportasi tak akan berulang tapi uang untuk penerima beasiswa bisa berulang ulang. Hal ini mungkin juga bisa di kategorikan sebagai korupsi, karena menyalahgunakan anggaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline