JEMBER -- Dalam rangka pembaharuan dan pemutakhiran data kemiskinan, Bupati Jember, Hendy Siswanto, melepas 2.480 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi se-Kabupaten Jember untuk melaksanakan KKN Kolaboratif yang bertemakan "Pemaksimalan Peran PT dalam Penataan Data Kemiskinan Berbasis TIK". Hal itulah yang nantinya akan menjadi program utama dari mahasiswa KKNK. Pelepasan mahasiswa KKN Kolaboratif yang selanjutnya disebut KKNK dilaksanakan pada hari Sabtu (23/7) di Alun-Alun Jember.
Mahasiswa KKNK tersebar di 248 desa binaan. Salah satunya yaitu Desa Plalangan yang terletak di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Desa Plalangan merupakan desa terluas di Kecamatan Kalisat. Desa yang terletak di bagian timur Kota Jember ini, memiliki beberapa potensi yang menjadi ciri khas dan kebanggan Desa Plalangan.
Lahan Pertanian di Desa Plalangan (Dokpri)
Berdasarkan hasil pengamatan, survei, dan wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa KKNK 179 kepada masyarakat dan perangkat desa, diperoleh beberapa informasi mengenai potensi Desa Plalangan, diantaranya lahan pertanian, UMKM olahan kerupuk, dan budidaya perikanan, baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi.
Lahan Penjemuran Kerupuk (Dokpri)
"Untuk Desa Plalangan sendiri lebih dikenal dengan wisata ikan hiasnya dan usaha kerupuk. Tetapi mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, bisa dilihat dari banyaknya lahan pertanian yang ada di Desa Plalangan", ucap Pak Karto (50), salah satu perangkat Desa Plalangan (25/07). Dari peninjauan mahasiswa, tidak hanya lahan pertanian yang ditemui, melainkan terdapat beberapa usaha pembuatan batu bata dan ternak unggas.
Kolam Budidaya Ikan (Dokpri)
Berdasarkan potensi-potensi tersebut, mahasiswa menemukan beberapa permasalahan yang ada. Misalnya pada budidaya ikan yaitu harga pakan ikan yang tergolong mahal pada saat tertentu dan sulitnya sumber air saat musim kemarau. Dengan adanya mahasiswa KKNK di Desa Plalangan ini, diharapkan dapat membantu mengembangkan usaha yang ada di desa dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.