KBS. Mengingat akhir-akhir ini sedang marak berita tentang KBS, terutama tentang onta yang kelaparan, onta yang menabrak pagar, dan onta-onta lain yang melakukan tindakan aneh-aneh lain, maka saya ingin menuliskan artikel dengan judul ini yang sekaligus sebagai tugas kuliah saya. Mmm... Lalu mengapa artikel ini berada di Teknologi terapan dan bukan di humaniora atau yang lain? Oke... sebenarnya, dalam artikel ini tidak ada cerita tentang satwa yang terluka, atau politik, atau kekuasaan, dan lain-lain. Dan tidak ada hubungannya dengan onta. [caption id="attachment_306320" align="alignnone" width="543" caption="sorry onta, it"][/caption] KBS merupakan singkatan dari Knowledge based system, salah satu mata kuliah dalam jurusan teknik informatika. Meskipun, jika kita browsing "KBS" di google, yg keluar adalah; Korean Broadcasting System, KBS World, kadang Kebun binatang surabaya dengan hewan-hewannya yang mati. Awalnya saya tidak tahu seperti apa kuliah KBS itu ( Mungkin sampai saat ini juga tidak. :D ). Tapi saya ikuti saja. Tugasnya kebanyakan adalah review jurnal, review jurnal, review jurnal, lalu review jurnal, dan review jurnal dan yang terakhir adalah review jurnal. jurnal berbahasa asing yang sangat asing yang membuat saya harus mengasingkan diri untuk menerjemahkannya. Halah. Inti dari perkuliahan KBS adalah tentang bagaimana system dapat memecahkan masalah yang kompleks dengan menggunakan basis pengetahuan. Basis pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh komputer yang bodoh agar dia dapat mempelajarinya dan menjadi pintar. Review pertama adalah jurnal berjudul "Knowledge-Based Decision Support in Business: Issues and a Solution" karya Vasant Dhar dan Albert Croker. Dan, berhubung saat itu saya masih belum mengerti kuliah apa ini, maka di bagian kritik saya mengkritik penulis bhawa terlalu banyak bidang ilmu yang dimasukkan. kata dosen saya "Ya emang KBS kudu memasukkan berbagai bidang ilmu mas. " hahaha. Jurnal tersebut ingin membuat sistem yang menggabungkan sistem pakar dengan sistem pendukung keputusan, dengan metode pembelajarannya mengikuti metode manusia otak manusia dalam mempelajari sesuatu. Ide bagus sebenarnya, namun menurut saya bagaimana otak manusia mempelajari sesuatu pun masih belum pasti. Dan teori-teori yang dijabarkan tentang hal tersebut pun menurut saya levelnya masih terlalu tinggi. Atau dengan kata lain, masih terlalu kompleks untuk diterapkan, tapi bukan berarti tidak mungkin. Ya, jadi, semacam seekor onta yang ingin dilatih bermacam-macam, namun peneliti lebih dahulu mengumpulkan pakar-pakar bidang per-onta-an lain, mulai dari ahli pencernaan onta sampai ahli psikologi onta untuk melatih onta tersebut jadi onta super. Hmmm... menurut saya kasian ontanya. Agak setress kayaknya, sampai lari nabrak pagar. Lalu ada jurnal lain yang berjudul Task-Structures, Knowledge Acquisition and Learning ditulis oleh B. Chandrasekaran. Metode pada jurnal tersebut lebih realistis untuk dicapai pada saat ini, yaitu membuat kumpulan tugas-tugas dan kumpulan pengetahuan yang dimasukkan kedalam blok-blok basis data. Dan tiap-tiap blok data tersebut dapat mnyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri dan berkomunikasi dengan blok-blok lain. Kemudian menyimpulkan solusi terbaik dan menyajikannya dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia. Dalam sistemnya juga dibuat sistem hirarki sehingga mempermudah sistem untuk meilih blok mana yang relevan untuk melakukan tugas pemecahan masalah. Ibarat sekumpulan onta yang sudah dilatih masing-masing untuk melakukan tugas berbeda. Pemiliknya hanya perlu memilih mana saja kira-kira onta yang cocok untuk menyelesaikan rintangan yang dihadapi. Oke, demikianlah apa itu KBS menurut saya. Maaf kalo penjelasannya sekacau orangnya. Dan berhubung artikel ini juga merupakan tugas, tolong di like, bookmark, tweet dan sering dikunjungi ya... Trims. :) **tidak ada seekor Onta pun yang terluka baik lahir maupun batin dalam penulisan artikel ini**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H