Lihat ke Halaman Asli

Gerakan Orang Muda Mendukung Indonesia Terdidik TIK

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medan. Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut setiap orang untuk mengikuti kemajuan teknologi. Kita semua dimuka bumi ini dituntut untuk tidak gagap teknologi (Gaptek) agar kita dapat terus mendapatkan informasi. Jenis dari teknologi tersebut beraneka ragam dari mulai gadget, laptop, komputer, smartphone dan masih banyak lagi. Berbagai profesi pun juga dituntut untuk menggunakan itu semua tak terkecuali guru.

Djalaluddin Pane Foundation (DPF) lewat gerakannya Indonesia Terdidik berkerja sama dengan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengadakan roadshow MENOLAK GAPTEK Seminar Pendidikan Menuju Generasi Kreatif dan Produktif (10/06/2015).

Kegiatan yang dilakukan di aula gedung UINSU dihadiri beberapa organisasi, diantaranya Aliansi Relawan Muda Indonesia (ARMI), Yayasan Pusat Kajian dan Perlinduangan Anak (PKPA) , Armada Trainner Teknologi Informasi dan Komunikasi (ATTIK) Sumut, guru-guru dari sekolah-sekolah yang ada di kota Medan dan Deli Serdang serta mahasiswa se-Sumut.

IndikTIK sendiri adalah gerakan untuk menumbuhkan keasadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pendidikan khusunya penggunaan dalam TIK. Pembicara dalam kegiatan ini Dr. Mardianto, M.Pd, seorang praktisi pendidikan UINSU dan Dr. Ir. Ari Santoso Kepala Pustekkom Kemdikbud RI yang diwakili oleh Drs. Abu Khoir, MPd.

“Tujuan dari acara roadshow ini adalah untuk mensosialisasikan Gerakan Indonesia Terdidik TIK”, kata Siti Nurjannah Tambunan.

Nita Permata Sari Siregar, salah satu anggota ARMI mengatakan bahwa guru zaman sekarang harus bisa menggunakan teknologi komunikasi seperti gadget, laptop dan smartphone. Kemampuan tersebut harus dimiliki pendidik sebagai media pembelajaran, apalagi perkembangan teknologi dan informasi saat ini tanpa batas.

“Profesi guru bisa menciptakan profesi lainnya dan profesi lainnya hanya bisa diciptakan oleh profesi guru”, ucap Dr. Mardianto. M.Pd disela-sela materinya.

IndikTIK juga mengadakan konser amal Maidany di UINSU dimana dananya akan didonasikan untuk memenuhi perangkat TIK ke sekolah sekolah yang masih kekurangan dalam pemenuhan fasilitas TIK. (SRK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline