Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Universitas Lampung PKM Ciptakan Produk Kue Tradisional Lampung Motif Tapis Lampung

Diperbarui: 11 Juli 2021   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia untuk mendorong mahasiswa Indonesia untuk mempelajari, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki dari yang telah dipelajarinya dalam perkuliahan kepada masyarakat dan komunitas yang lebih luas. Manfaat PKM bagi mahasiswa antara lain meningkatkan kreativitas, mengasah menulis, menyampaikan dan mengungkapkan ide, mendapatkan pengalaman, serta mendapatkan pengakuan. Manfaat terbesar adalah membantu membangun Indonesia atau daerah setempat melalui kreativitas yang dimiliki.

Tahun ini, Tim Mahasiswa Universitas Lampung lolos dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa PKM (2021) dan mendapat pendanaan Kemendikbud Dikti untuk melakukan sebuah penelitian dan kewirausahaan dalam kategori PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan). Tim yang diketuai oleh Bella Amanda Iswahyudi dengan anggota yang terdiri dari Marza Yulia Herdina, Ditya Ananda Safira, Dzakiyyah Shoofina Jasmine Satria, dan Febrina Amelia Valentina. Adapun, Bu Anwika Utami Putri Djuardi, S.T.P., M. Si, sebagai dosen pembimbing yang turut membimbing tim mahasiwa dalam melakukan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini.

Bella Amanda Iswahyudi selaku ketua tim PKM menjelaskan bahwa produk kewirausahaan yang dibuat ialah inovasi makanan berupa kue tradisional Lampung yang diberi nama Sweetat. Sweetat adalah inovasi kue buak tat bermotif tapis Lampung dengan Moringa Powder atau tepung daun kelor. Moringa Powder yang tinggi zat besi sehingga dapat menjadi upaya pencegahan anemia. Inovasi kue buak tat yang bernama Sweetat ini merupakan upaya mengenalkan, melestarikan, dan mempromosikan budaya Lampung, yaitu kue tradisional Lampung dengan motif tapis Lampung yang menyehatkan dan dapat bersaing di pasaran.

Dalam penelitiannya didapatkan bahwa Moringa Powder atau tepung daun kelor merupakan bentuk diversifikasi pangan yang tinggi zat besi untuk pencegahan anemia. Kandungan gizi pada 100 g daun kelor, yaitu 5,1 g protein, 6-7 mg zat besi, 1,077 mg kalsium, dan 1,6 g lemak. Jika daun kelor diproses menjadi tepung, kandungan zat besinya meningkat menjadi 28,2 mg dalam 100 g tepung daun kelor. Hal ini membuat daun kelor menjadi pemasok zat besi terbanyak dari golongan sayuran.

Permasalahan saat ini dengan tingginya angka anemia di Indonesia khususnya pada usia produktif dan tingginya budaya konsumtif masyarakat Indonesia terhadap jajanan yang belum pasti akan kesehatannya. Hal tersebut yang mendasari Tim Mahasiswa PKM-K Universitas Lampung menciptakan produk Sweetat yang memanfaatkan kandungan dalam Moringa Powder untuk turut adil dalam membantu usaha preventif pencegahaan anemia di Indonesia, serta mengenalkan kebudayaan daerah dalam bentuk inovasi kue tradisional Lampung yang dipadukan dengan motif tapis Lampung untuk mempromosikan budaya Lampung kepada masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline