Lihat ke Halaman Asli

PkMBR UAS 07 Desa Jatigono

Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset

Wow Ternyata Pemande Besi di Desa Jatigono Memperoleh Omset Hingga Jutaan Rupiah Perhari

Diperbarui: 8 Agustus 2023   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. PkM-BR UAS posko 07 Jatigono

Desa Jatigono kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang identik akan produksi alat-alat berbahan besi. Sebanyak 9 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pande Besi dapat ditemui di desa ini, khususnya di Dusun Pandean.

Selasa (08/08), kelompok PkM-BR posko 07 berkesempatan mengunjungi salah satu pengrajin pande besi di Desa Jatigono. Beliau adalah bapak Subagianto, salah satu warga Dusun Pandean. Bapak Subagianto telah menekuni usaha pande besi ini selama kurang lebih 34 tahun yang terhitung sejak tahun 1989. "Sebenarnya usaha ini sudah ada sejak nenek moyang saya dan saya tinggal melanjutkan usaha ini pada tahun 1989" Imbuhnya.

Dok. PkM-BR UAS posko 07 Jatigono

Proses Pengerjaan usaha pande besi pak subagianto sekarang sudah dilakukan secara modern. Bapak Subagianto dibantu 3 orang karyawannya, dan salah satu karyawannya adalah adiknya yang membantu usaha pande besi bapak subagianto. Mereka dapat memproduksi beberapa alat seperti, Pisau, Celurit, Golok, Penebang Tebu bahkan sampai Pedang. Bapak Subagianto mulai pengerjaan dari jam 07.00 WIB sampai jam 16.00. Dalam sehari Usaha tersebut mampu memperoleh omset lebih dari 1.000.000 rupiah.

Dok. PkM-BR UAS posko 07 Jatigono

Bapak Subagianto mematok setiap produk kerajinan pande besinya dengan harga yang bermacam-macam. Mulai dari harga 60.000 sampai 600.000. Hal tersebut tergantung pada tingkat kesulitan proses pembuatan dan kualitas bahan baku yang digunakan. Pemasaran produk pande besi ini hanya dilakukan dari mulut ke mulut, Namun karna Desa Jatigono sudah terkenal sebagai pemande besi yang bagus menjadikan produk ini sampai dipesan oleh peminat dari luar pulau jawa.

Dok. PkM-BR UAS posko 07 Jatigono

Sayangnya bapak Subagianto menemukan kesulitan, yaitu dalam mencara bahan bakar arang yang sulit didapatkan karena kayu manecu yang mulai langka dan mahal. Sehingga mempengaruhi proses produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline