Lihat ke Halaman Asli

PKM Center UMY

Pengembangan Mahasiswa

Inovasi Nanoliposom Ekstrak Kulit Bangkal (Nuclea Subdita) sebagai Antikanker Payudara

Diperbarui: 4 Juni 2024   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis TIM PKM RE FKIK UMY/dokpri

Yogyakarta (4-6-2024). Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta (RE) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengangkat riset dengan mengembangkan senyawa ubditine dan Angustoline pada Kulit Batang Pohon Bangkal (Nauclea subdita (Korth.)) Steud., sebagai antikanker pada sel MCF-7 kanker payudara secara in vitro dan in silico dengan formulasi sediaan nanoliposom. 

Mengingat kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, khususnya di Indonesia sendiri, kasus kematian kanker tertinggi terjadi pada jenis kanker payudara. Berdasarkan data dari Kemenkes pada tahun 2022 dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia, kanker payudara tercatat memiliki jumlah kasus terbanyak yaitu 65.858 kasus atau setara 16,6% dibandingkan dengan jenis kanker lainnya (Deswita dan Ningseh, 2023)

Riset ini dilakukan dengan metode LC-MS, metode MTT Assay, dan metode molecular docking. Adapun untuk evaluasi dari sediaan nanoliposom yang dilakukan adalah uji organoleptis secara visual, melalui proses pengamatan warna, bau, dan konsistensi sediaan, serta uji pH dengan menggunakan pH meter (Listiyana et al., 2020). Riset ini akan dilakukan di beberapa laboratorium yang berbeda, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan pelaksanaan riset yang diperlukan. 

Kulit Bangkal (Nuclea Subdita)/dokpri

Dengan riset ini, diharapkan dapat menjadi suatu referensi dalam pengembangan alternatif pengobatan kanker payudara yang efektif dan aman dengan menggunakan tanaman herbal. Penggunaan Kulit Batang Pohon Bangkal yang memiliki kandungan monoterpenoid indole alkaloid di dalam pengolahannya memerlukan jenis sediaan yang tepat. Enkapsulasi alkaloid dalam sediaan nanoliposom telah dipelajari pada pengobatan kanker payudara. Sediaan yang menggunakan teknologi nanoliposom menghasilkan peningkatan sitotoksisitas yang ditunjukkan dari pengurangan IC50. 

Selain itu, peningkatan efektivitas pada alkaloid yang dienkapsulasi berkisar antara 20,24% hingga 99,94% dibandingkan alkaloid yang tidak dienkapsulasi (Loh et al., 2021). Perkembangan riset ini dapat dipantau melalui akun media sosial instagram, dan tiktok, dengan nama pengguna @pkmre.nanoliponaudit. 

(Tim PKM RE - Yumna Alifah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline