Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

Dewa, Cinta dan Senjata dalam Film Thor

Diperbarui: 21 Juli 2022   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

..

Ada  3 Inspirasi Film "Thor : Love and Thunder" yang baru kutonton di Arion XXI, Jakarta Timur pada 19 Juli 2022 : 

1) Perlawanan atas Dewa-dewa yang "brengsek" (berkhianat dan memanipulasi manusia) : diwakili dengan sosok Dewa Rapu (yang dibunuh Krror yang dulunya memujanya karena berdusta tentang "Eternal Reward" / Imbalan Abadi) dan Mahadewa Zeus sang "Dewa Halilintar" (idola Thor sang "Dewa Guntur" yang ironinya justru "membunuhnya" karena sikap pengecut Zeus). 

Perilaku licik Dewa ini mengubah Krror dari seorang penyembah Dewa yang taat menjadi pembenci Dewa, bahkan berniat membalas dendam (revenge) atas kematian putrinya dengan menjadi "Pembantai Dewa" (Gods butcher). "Kill All Gods!"... 

Perlawanan atas Dewa-dewa (digambarkan seperti Dewa-dewi Yunani dan Romawi kuno yang berperilaku seperti manusia / Antropomorfisme) sejatinya merupakan kritik pada Agama di dunia Barat. 

2) Cinta yang terdiri dari : 

a. Cinta romansa yang berakhir tragis antara Thor dan kekasihnya wanita bumi Dr. Jane Forster yang mengidap kanker stadium 4 dan menjelma menjadi "Mighty Thor" (Thor yang Perkasa). Jane diceritakan sebagai profil wanita pejuang (selalu ingat pesan ibunya sebelum wafat "Apapun yang terjadi, jangan berhenti Berjuang!) dan pada "post credit scene" dikisahkan Jane dapat masuk Valhalla (Surga-Nya Asgard) 

b. Cinta kasih Orangtua pada Anak (Parental love) :  backstory Krror yang menjadi supervillain karena kematian putrinya. Bisa dibilang bahwa Krror adalah "orang baik" yang dikhianati yang membuatnya mendapat simpati penonton.  Di bagian akhir ada adegan yang mengharukan ketika Krror mengatakan "Ayah macam apa aku" jika membiarkan kematian anaknya begitu saja tanpa terbalaskan. 

Spoiler alert! : Akhirnya dibandingkan menghancurkan semua Dewa, Krror memilih "Cinta" dibanding Kebencian dengan membiarkan diri Mati untuk "menemani" mendiang anaknya : "pengorbanan" seorang orangtua. Ini adegan yang membuatku menangis haru... hampir tak pernah terjadi sebelumnya ketika menonton film2 superhero yang "full action".

 Film berakhir dengan "Happy ending" ketika Thor yang kehilangan Jane - sebagai Single Father - membesarkan putri angkatnya yang punya kemampuan superhero. Mereka berdua dikenal sebagai "Love (panggilan putri angkatnya) and Thunder (panggilan Thor)" 

3) Kedigdayaan Senjata yang memberdayakan pemiliknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline