Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

Ode to My Father : "Ganteng Lahir & Batin"

Diperbarui: 27 Mei 2022   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papaku dan mobil favoritnya,  Mercy | Dok Pribadi

 Ode to my Father 

*Ode : sajak pujian 

Keterangan Foto (tahun 1970-an): Papaku dan mobil favoritnya: Mercy 

Bersyukur punya Papa, alm. H. Pandji Denny bin Achmad Pandjiwinata (15 November 1930 - 30 November 2016)... for me he is the best Dad in the world

"Ganteng lahir dan batin". Itulah satu kalimat yang menggambarkan kepribadian Papa. Kegantengan Papa (wajahnya bagai bintang film) terkenal sejak masa mudanya. "Ganteng, tinggi dan baik"... adalah kesan umum dari yang pernah mengenalnya. 

Di antara keluarga besar, Papa adalah "jagoan silaturahim' , baik di keluarga Pandjiwinata maupun keluarga Moedjoko (mertuanya). Papa dan Mama adalah Om dan Tante favorit bagi keponakan. Di lingkungan kantor (Departemen Tenaga Kerja RI) beliau adalah figur populer, seorang Atasan yang mencintai dan dicintai bawahannya. 

Care (Perhatian) dan dermawan pada keluarga, keluarga besar dan handai taulan. Sifat welas asih Papa itu ternyata SAMA artinya dengan merk mobil favoritnya : MERCY (berarti : belas kasihan). 

Saking romantisnya Papa, beliau adalah "soulmate" Mama, Hj. Tuti Istiawaty. Hingga akhir hayatnya, Papa selalu lembut dan menyayangi Mama. Mereka berdua adalah pasangan suami istri ideal dan orang tua teladan. Tidak heran ketika Papa wafat, Mama bagai "kehilangan separuh jiwanya". Sebesar apapun,  kami anak2nya berusaha membahagiakan Mama di usia tuanya selama dua dekade, tidak dapat menutupi rasa kehilangan Mama terhadap Papa. Ketika Mama wafat, walaupun membuat kami begitu kehilangan, tapi kami legowo karena Mama telah menyusul Papa yang begitu dicintainya. 

Papaku, Pandji Denny  adalah sosok pemberani yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berkali-kali dianugeri penghargaan Bintang Gerilya, Perang Kemerdekaan dan Seroja. Seharusnya beliau berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, tetapi beliau lebih memilih dimakamkan dekat kedua orang tuanya (Aki dan Nini) di Pemakaman Keluarga di Cibuluh, Bogor.

 Nama pribadiku : Kiansantang diberikannya untuk mengenang perjuangannya di "Batalyon Kiansantang" di Divisi Siliwangi. Harapan beliau agar putranya ini punya "semangat 45" serta semangat mencintai dan membela negara 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline