Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

Belajar untuk Setia sebagai Fans Liverpool

Diperbarui: 9 Mei 2022   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Jika kau TAK MAU mendukung kami ketika kami Kalah atau Seri, JANGAN dukung kami ketika kami Menang". 

Itulah pernyataan tajam Bill Shankly, pelatih legendaris Liverpool selama 1959-1974 yang menyindir perilaku "tidak setia"  sebagian fans The Reds. Sikap ini tercermin dari sebagian kecil fansnya yang meninggalkan stadion Anfield sebelum pertandingan usai hanya gara-gara timnya sedang tertinggal. Ataupun yang jika timnya gagal menang, akan mencak-mencak pada tim, pemain dan pelatih.

Akhirnya, setelah membumbung  tinggi, impian Quadriple (4 gelar juara di semua event : Piala Liga, Piala FA, Liga Primer Inggris & Liga Champions) memudar. Harapan selangit fans the Reds terpaksa harus kembali "membumi". 

Dalam laga Liga Primer Inggris semalam 8 Mei 2022, Liverpool membuang kesempatan merebut juara EPL setelah bermain "monoton" sehingga di kandang sendiri, Anfield  ditahan Tottenham seri 1-1. Sedangkan rivalnya ManCity melampiaskan kegagalannya ke final Liga Champions karena kalah dramatis dari Real Madrid, dengan imembantai Newcastle 5-0. 

Ini membuat jarak klasemen yang tadinya tinggal  1 poin menjauh menjadi 3 poin. Kecuali City terpeleset dalam 3 pertandingan yang tersisa,  pada musim ini Liverpool harus rela "berbagi gelar" dengan Manchester Biru. Walau kalau bisa memilih, pasti Pep ingin City juara Liga Champions untuk pertamakalinya dan "menukar" gelar domestik EPL pada Liverpool. 

Perburuan Juara Liga Inggris yang tadinya sengit, kini makin mengarah pada ManCity sebagai juara bertahan.  Liverpool yang sudah menjuarai Piala Liga, kini tinggal membidik 2 tropy : FA Cup dan Liga Champions.

Sebagai fans Liverpool, penulis  cukup kecewa dengan hasil pertandingan EPL semalam, yang hanya seri. Tapi pernyataan Bill Shankly di atas menyadarkanku untuk tetap SETIA mendukung Liverpool yang dikomandai Juergen Klopp. 

Apapun hasil akhir musim ini : mampu Treble (menambah koleksi juara dengan Piala FA dan Liga Champions) atau harus puas hanya dengan Piala Liga, Liverpool tetap di hati. Kami percaya bahwa proses tidak mengkhianati hasilnya. Di bawah arahan Klopp sejak 5 tahun lalu, Liverpool bangkit kembali ke masa kejayaannya. "In Klopp we Trust"

Saat ini fans Liverpool benar-benar "dimanjakan" oleh kinerja tim. Setelah puluhan tahun menjadi "pecundang" di kancah sepakbola Inggris (kalah pamor dari MU lalu MCity) dan fans The Reds sering "dibully" fans tim-tim lain, kini The Reds berjaya dan membanggakan  dan . Suasana hati fans Liverpool termasuk Penulis saat ini tercermin dari sebuah banner ditampilkan penonton.di stadion "Imagine Being Us" (Bayangkan menjadi kami).

 Dear Liverpool... You Never Walk Alone (YNWA)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline