Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

Pecel Lele, dari Resto Bintang 5 ke Warung Kaki 5

Diperbarui: 16 Juni 2021   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Sore ini menikmati kuliner kaki lima dekat rumah... Pecel Lele yang digoreng garing...Murmer (murah meriah). 

Ikan Lele (Catfish) yang dihindari untuk dimakan karena dianggap jorok (makan dari tinja manusia), kini dibudidayakan massal dan menjadi UMKM yang menjamur. 

Nama "Pecel Lele" kemungkinan adalah salah eja dari kata bahasa Jawa "Pecak". Pecak adalah nama sambal yang dipakai bersama lauk. 

Masih kuingat pertamakali  makan menu "Pecel Lele"... 30 tahun lalu, pada tahun 1990-an... ketika diajak makan oleh alm. Papa dan Mama di resto mewah khas masakan Jawa "Handayani" di Tanah Abang. Daging ikan memanjang diberi sambal tomat. Awalnya ragu untuk dimakan karena mirip "ular". 

Saat itu menu ini masing asing, belum ada warung2 pecel lele seperti sekarang. Siapa sangka menu ini justru diperkenalkan oleh Restoran MEWAH. Ternyata penampilan tak berbanding lurus dengan rasa... rasanya enak dan sejak itu menjadi menu favorit diriku. Maknyus

20210616-021344-60c9182bd541df70244bffc2.jpg

*Pandji Kiansantang, 16 Juni 2021



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline