"Bersyukurlah mereka yang dapat pergi Traveling dengan orang-orang yang dicintainya"
Sungguh bersyukur kami dapat melakukan "Liburan Akhir Tahun" ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, DKI. Di tengah melonjak pandemi di tanah air, kita harus SELEKTIF dalam memilih lokasi wisata. Banyak lokasi wisata favorit dalam negeri yang berada dalan Zona Merah atau Oranye.
Sebut saja : Bali, Lombok, Yogyakarta, bahkan Bandung. Pergi ke wilayah itu tentu saja beresiko bagi kesehatan. Belum lagi keharusan tes Corona bagi pengguna moda pesawat terbang, kapal laut, Kereta Api. Ini menjadikan Traveling KELUAR KOTA apalagi lintas-propinsi menjadi lebih sulit.
Mempertimbangkan hal tersebut, sebagai warga DKI kami memilih lokasi Traveling di DALAM KOTA tapi Luar Pulau. Emang ada? Ya ada, di Kepulauan Seribu yang secara administratif tergabung dalam DKI (Kabupaten Kepulauan Seribu). Selain tak perlu rapid tes, lokasi ini tergolong Zona Hijau.
Relatif lebih murah karena lokasinya dekat. Maksimal 2 jam naik kapal speedboat dari Dermaga Marina Ancol. Tujuan : Pulau Tidung, Lama Traveling : 4 hari, 3 malam (30 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021).
Menginap di "Safari Homestay" yang dipilih karena posisinya yang langsung menghadap pantai di perairan utara Pulau Tidung yang ombaknya lebih tenang dibanding bagian selatan. Jadi keluar kamar dapat langsung menuju pantai berpasir putih, main air dan berenang.
Jarang ada homestay yang seperti ini karena hampir semua yang di pinggir pantai dibatasi tembok penaham ombak. Bagi kami pasangan suami-istri, warna homestay ini yang pink dan ungu juga menambah aura romantis.
4 insan, 2 pasangan suami istri, 1 cinta...
Kami berpergian berempat, bersama istriku, Amalia, keponakanku Kany dan istrinya Eva (yang ketika mereka menikah di Ponorogo pada 2017, saya yang menyampaikan "Nasehat Perkawinan").