Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

Jeritan Hati Rakyat Kecil

Diperbarui: 8 Oktober 2020   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya cuma rakyat biasa, wong cilik... Saya tidak paham apa itu "omni.. omni... oh, "omnibus law"... Kenapa bikin orang marah-marah dan turun ke jalan... 

Yang bikin saya heran, urusan pandemi Corona belum selesai, kok ujug-ujug muncul masalah ini... 

Katanya lagi PSBB. Ada razia masker dan bubarin kerumunan. Katanya supaya diam aja di rumah, kalau keluar rumah harus pakai masker dan harus jaga jarak. Loh kok tiba-tiba kemarin, banyak orang yang turun ke jalan, berkerumun, nggak pake masker. Apa nggak takut dirazia masker dan didenda? 

Katanya kita sudah resesi. Saya nggak tau apa itu "Resesi"... yang pasti hidup makin sulit. Banyak yang di-PHK, pengangguran dimana-mana. Bisa makan hari ini aja syukur... 

Yang saya mau, nggak muluk-muluk, cuma ingin bisa tetap kerja dan ngasih makan anak istri saya. Hidup tenang seperti dulu... 

Saya nggak ngerti  politik dan nggak mau tau... Omongan politikus di koran dan TV cuma bikin saya pusing. Sudah kenyang saya diiming-imiingin mereka.   Yang saya tau, mereka sangat pintar bikin janji dan jago berdebat. Mereka bilang menyuarakan rakyat, tapi entah rakyat yang mana... 

Belum cukupkah pandemi ini jadi ujian bangsa, kok sudah muncul persoalan baru?  Kata orang pintar, badai belum berlalu, tapi sudah muncul badai baru... 

Saya bingung lihat ada ribut-ribut di DPR. Miris lihat di TV, demonstran berlaku anarkis dan bentrok dengan polisi. Sedih lihat kiriman video di medsos, ada anak muda demonstran yang dikejar dan digebukin polisi.  Orangtuanya pasti sedih anaknya mengalami nasib malang seperti itu... 

Ketularan Corona sudah bikin kami takut... resesi bikin kami  stres... makin tambah khawatir dengan segala urusan omni, omni ini... Apa bakal tambah parah urusannya? Apa ada jalan keluarnya? 

Sesama anak bangsa kini bertikai. Darah sudah tumpah, bisakah kita kembali rukun? Dimana hati nurani bangsaku? Yang bisa kami lakukan, hanya berdoa, mohon perlindungan dan kasih sayang Tuhan pada bangsa kita... 

*Pandji Kiansantang, Jakarta, 8 Oktober 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline