Sampai minggu lalu, kita masih bisa bersyukur bahwa "blessing in disguise" pandemi Corona yang "menyusahkan" seantero jagad ini adalah tiba-tiba Dunia menjadi DAMAI... Berita perang, pemberontakan dan konflik militer yang menjadi makanan sehari-sehari pada "masa normal", tiba-tiba hilang pada masa pandemi.
Untuk pertamakalinya, umat manusia sejak abad ke-20 dapat memperingati "Hari Perdamaian Sedunia" (International Day of Peace) pada 21 September 2020, benar-benar TANPA perang dimanapun! Akhirnya, tercipta Damai di dunia.... BUKAN PBB yang mewujudkannya, tapi... Pandemi global Covid 19.
Seakan sibuk menangkis serangan virus, membuat pemimpin-pemimpin dunia melupakan ambisi kekuasaan dan hasrat teritorialnya.
Pada tahun ini, kita sempat sampai pada titik dimana Perang - seperti halnya Perbudakan - bakal tinggal jadi Sejarah... Peradaban modern akan "naik klas" ke tingkat "perdamaian abadi"... Impian umat manusia bakal terwujud berkat peranan yang tak pernah diduga... dari merebaknya virus penyakit.
Tapi ketika impian utopis itu sedang terbang tinggi ke "langit ketujuh", tiba-tiba saja munculnya sebuah berita perang pada hari ini... menghancurleburkan impian itu.
Harapan kemanusiaan akan "perdamaian abadi" mendadak sirna... bagai jatuh hancur berkeping-keping dari langit ke bumi. Menyadarkan kita bahwa kita hidup di DUNIA yang fana, bukan Surga yang ideal.
Pandemi ini memunculkan sisi terbaik dari manusia, tapi sekaligus membangkitkan sisi terburuknya. Banyak orang yang insyaf dengan lebih mendekatkan diri pada Tuhan dan terdorong hati nurani untuk lebih peduli dan membantu sesama. Tapi lebih banyak lagi yang karena mementingkan diri sendiri, berubah menjadi jahat dan kehilangan rasa kemanusiaannya. Pandemi global adalah Tragedi Dunia sekaligus Ironi Kemanusian...
Ambisi kekuasaan dan naluri "purba" berbentuk kekerasan akhirnya tak terbendung juga. Ketika ancaman pandemi mereda, perang mendapatkan justifikasinya... Makin suram saja nasib umat manusia pada Tahun Pandemi ini
Berakhir sudah : Dunia TANPA Perang pada tahun 2020 setelah pandemi global Covid-19 melanda... Perang 2 negara bertetangga di Asia Tengah pecahan Uni Soviet, Azerbaijan vs Armenia memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh meletus kembali pada akhir September 2020.
Sebelumnya kedua negara pernah berperang karena masalah yang sama selama 1988-1994. Armenia didukung Rusia dan Azerbaijan didukung Turki... mengingatkan perang Krim pada abad ke-19 di antara 2 kekuatan regional saat itu : Kekaisaran Rusia vs Kesultanan Turki Utsmani... Sejarah berulang...
Bagaimana dengan di tanah air? Ada berita tawuran yang melibatkan ratusan warga di Cileduk. Polisi harus mendakwa dengan 2 lapis tuduhan pelanggaran hukum : tawuran dan pelanggaran ptotokol kesehatan... pastinya yg tawuran tidak pakai masker dan menjaga social distancing ...