Apakah BERITA belakangan ini tentang makin gawatnya kondisi pandemi Corona akan membuat masyarakat TAKUT tertular, waspada dan mau DISIPLIN menjalankan protokol kesehatan?
Sayangnya kebanyakan "tidak ngefek". Makin banyak saja masyarakat yang bersikap masa bodoh: kumpul2 lagi berhaha-hihi dengan teman-teman, rela berkerumun dalam keramaian di mall dan cafe pada week-end... Pakai masker hanya karena agar tidak dirazia, dll.
Realitasnya "suka-suka gue", "suka-suka kalian saja"... "Indonesia terserah" makin menjadi kenyataan. Makin banyak "Jerinx-jerinx baru", hanya saja mereka melawan disiplin protokol kesehatan secara diam-diam, tanpa koar-koar...
Beda dengan generasi kakek-nenek di kita "zaman perjuangan", di masa sekarang, kita TIDAK terlatih untuk berkorban dan menahan diri untuk jangka waktu yang LAMA. Kita adalah generasi yang mau hasilnya "segera" (instant), mementingkan hasil daripada proses. Kata "berkorban" itu asing bagi kita...
Tampaknya "BATAS kesabaran" masyarakat yang selama ini diminta untuk "diam di rumah" sudah mendekati akhir. Vaksin massal kabarnya baru akan diberikan pada TAHUN DEPAN, paling cepat 4 bulan lagi...
Pandemi yang "terlalu lama" seakan-akan TANPA solusi (jalan keluar) ini, membuat berita-berita makin gawatnya pandemi seakan-akan dianggap "hoax" yang diabaikan. Siapa sih yang masih perhatikan Update harian perkembangan Corona? Sudah dianggap "nggak penting".
Setelah hampir setengah tahun, kebanyakan masyarakat sudah TIDAK takut lagi tertular Corona. Mereka lebih takut dengan kesulitan ekonomi, dan tak mampu lagi menahan kebosanan... "bosan setengah mati"...
Pada saat "Indonesia TerSERAH", maka hanya pada Tuhan, kita berSERAH"
* Pandji Kiansantang, 28 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H