Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

Belajar Strategi di Candra Naya

Diperbarui: 4 Desember 2018   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

*oleh Pandji Kiansantang

Sekali pergi... raup 2 ilmu. Hoki namanya. Sabtu kemarin saya ikut "Seminar Kesehatan" di Hotel Novotel, Jl Gajah Mada.

Setelah seminar selesai, ketika berjalan dari hotel ke gedung parkir ternyata ada gedung tua mirip museum. Ya itulah Gedung Candra Naya yang dikonservasi sehingga tetap lestari di antara gedung hotel dan gedung parkirnya. Unik.. mungkin tak ada di Jakarta,  museum yang berada di dalam komplek hotel.

Sebagai "insan Sejarah", masuk ke gedung bersejarah yang dibangun pada abad ke-19 itu sungguh bersemangat...
 Seperti kembali ke habitatnya... bagai ikan masuk ke aquarium... he..he

dokpri

Candra Naya dulu dikenal sebagai "rumah mayor" karena merupakan bekas kediaman Mayor Khouw Kim An. Ia adalah Mayor Tionghoa yang terakhir di Batavia, pada pemerintahan tahun 1910-1918 dan diangkat kembali pada tahun 1927-1942. Tidak ada catatan pasti yang menandakan tahun pendiriannya, tapi diperkirakan Candra Naya didirikan sekitar tahun Dingmao (kelinci api), yaitu tahun 1807 oleh Khouw Tian Sek. Sejak 1946 gedung ini menjadi pusat perkumpulan sosial Asosiasi Xin Ming.  Pada tahun 1964 berubah namanya menjadi "Candra Naya".

Yang luar biasa, ternyata di Gedung Candranaya ini terpajang koleksi PUSAKA hikmah kebijaksanaan China kuno. Semacam galeri intisari ilmu... dari ajaran sang guru moral Kong Hu Cu,  Dao De Jing (Tao Te Cing), Ajaran Chu Zi untuk rumah tangga,  San Zi Jing (Ajaran Tiga Huruf), Di Zi Gui (Panduan menjadi Murid yang baik), sampai sumber strategi militer Sun Tzu...

Luar biasa. Banyak yang tidak sadar hal ini. Kebanyakan orang datang ke gedung bersejarah ini hanya untuk berfoto foto ria atau berselfie... Sayang sekali, mereka tidak sadar bahwa DI DEPAN mereka terpampang pusaka hikmah yang tak bernilai...  semacam "the invicible treasure"...

Jadilah saya selama hampir 1 jam tegap berdiri mempelototi galeri ilmu di sepanjang dalam ruangan gedung. Istri saya yang menemani bilang  "Ngapain repot-repot dicatat di smartphone? Foto saja atau di cari google kan bisa"... Memang bisa sih, tapi di Sabtu siang itu saya lagi punya semangat tinggi untuk belajar... Tiap butir kubaca, kucerna dan yang terpenting kucatat. Dengan harapan setelah meraup sebanyak mungkin "ilmu gratis" di gedung bersejarah ini.

dokpri

Berikut sejumlah catatan terpilih terkait STRATEGI yang semoga juga bermanfaat untuk pembaca.

Poin-poin terpilih dari "The 36 Strategies"  :

 31. Mei Ren Ji : Strategi Wanita cantik : setiap orang punya kelemahan dan kebutuhan, gunakanlah untuk menguasai lawan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline