Lihat ke Halaman Asli

Tak Mudah Jadi Aku, Yang Harus Bermimpi Sebelum Pagi

Diperbarui: 2 Mei 2021   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo : Mahfud Prayoga | Pegiat Liaterasi Masyarakat

Dalam kisah perjalanan yang tak mudah di luruskan seperti bengkoknya besi, yang cukup di panasi oleh soerang ahli ketok mejik yang mudah di datangi,

Namun sejatinya hidup, tak ada yang bisa memprediksi seperti halnya orang bertanding sepak bola. yang cukup mengatakan satu scor untuk kamu.

Karena hakikatnya manusia hidup, butuh ikhtiar dan berusaha, tidak usah harus mengucilkan antara lain, tentunya dalam hidup punya rasa yang sama, hanya saja mungkin belum waktunya di posisi yang sama,

Di sisi lain aku sangat bersyukur dan berterimakasih saya bisa di pertemukan dengan temen-teman yang sudah menganggap layaknya saudara sendiri, sudah mengangkat nama baik ku, 

Terimakasih sudah tidak memandang ku sebelah mata, meski kehidupan ku hanya orang sebatang kara, tak punya singga sana,

"Inilah hidup ku yang hanya bisa menunggu sebuah  hidayahmu, yang mempelantarai oleh teman dan sahabat ku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline