Aku bertemu satu keluarga kecil
Di rest area satu bandara
Pasangan muda ibukota
Yang hendak musik ke kampungnya
Ibu, Ayah, dan satu anak kecil
Anaknya bernama Rayyan Ramadan
Usianya baru lima
Badannya tumbuh sempurna
Putih montok dengan rambut kriwilnya
Tingkahnya gemas memesona
Tertawanya membahana
Sopan bahasanya
Lancar bicara polos adanya
Dia lahir bulan puasa
Lima tahun lalu kiranya
Sekarang sedang belajar puasa
Dari pukul tujuh hingga pukul dua belas saja
Dia semangat gembira
Sudah lima hari mencoba
Menahan lapar sementara
Menunda minum susu kesukaannya
Dia tampak ceria
Sebentar lagi pesawat mengudara
Lalu bertemu kakek nenek tercinta
Dalam buaian tanah leluhurnya
Rayyan belajar puasa
Meski tak wajib padanya
Di usia sangat belia
Tapi semangat beragama sungguh terasa
Rayyan anak kita semua
Anak generasi penerus bangsa
Berbekal takwa
Semoga mengubah bangsa menjadi juara
Anak-anak kita
Sejak dini dikenalkan agama
Agar menjadi insan mulia
Bertakwa pada Allah SWT
Anak-anak kita
Yang akan memegang negara
Punya sikap dan tak mudah terbawa
Untuk korupsi dan menjabat sesukanya
Anak-anak kita
Tunas-tunas kebaikan
Jangan dirusak jangan dipenjara
Dengan materi dan dunia semata