Gambar di dinding disebut mural,
Tiba-tiba viral,
Berisi fakta atau bual?
Pemaknaan siapa?
Mural harus menjaga moral,
Moral yang mana?
Moral siapa?
Pemaknaan siapa?
Mural adalah seni,
Kadang tak perlu basa-basi,
Cuma curahan hati,
Atau himpitan diri,
Mural berisi kritik,
Konten tak simpatik,
Cari perhatian agar menarik,
Kenapa takut sampai bergidik?
Mural cukup dinikmati,
Tak perlu diambil hati,
Jadikan introspeksi diri,
Bila kurang diperbaiki,
Mural ekspresi seni,
Lukisan gambar atau goresan kata,
Tapi jangan bikin provokasi,
Cukup pengingat untuk selalu waspada,
Bermural dengan santai,
Tanpa bully, caci, dan maki,
Ungkapan hati dengan berseni,
Jangan jadi para pembenci,
Muralmu moralmu,
Muralmu wajahmu,
Muralmu pikiranmu,
Bebasmu tanggung jawabmu,
Cerna tanpa cerca,
Cerdik tanpa hardik,
Caper tanpa baper,
Menang tanpa perang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H