Lihat ke Halaman Asli

Saepiudin Syarif

TERVERIFIKASI

Writer

Gelombang Duka

Diperbarui: 23 Juni 2021   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pixabay.com

Duka tak berhenti datang,
Berbilang bulan tak jua hengkang,
Bencana yang tak diundang,
Kenapa betah melenggang?

Aturan tak tegas,
Atau kita yang abai,
Semua berdalih,
Lidah paling mudah menjilat ludah,

Pengorbanan tak lagi penting,
Semua menyelamatkan diri masing-masing,
Semua mengutamakan golongan masing-masing,
Sebodo amat yang penting selamat,

Semua abai,
Semua terbuai,
Semua lalai,
Hingga melayang helai demi helai,

Bahaya,
Tidak bahaya,
Waspada,
Santai semata,

Duka,
Berjilid bergelombang,
Kenapa bisa?
Di mana asa?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline